Lorenzo gagal menyaingi kecepatan Dovi pada tiga sesi tes pramusim tahun ini. Ia pun mengakui bahwa proses transisinya bersama Ducati berjalan lebih sulit dari yang diperkirakan, terutama lantaran sebelumnya ia menghabiskan sembilan tahun karier bersama Yamaha.
Berkaca dari hasil ini, Lorenzo tidak berani memasang target muluk pada seri pembuka MotoGP 2017 yang akan digelar di Sirkuit Losail, Qatar pada 26 Maret mendatang.
Baca: Keputusan Digelarnya Balapan Basah di MotoGP Qatar Tergantung Pembalap
Bukan hanya soal merebut podium utama, ia juga tak yakin bisa mengalahkan Dovi di Qatar. Terlebih, Dovi meraih hasil impresif dalam dua musim terakhir di MotoGP Qatar (podium dua) dan sudah bergabung dengan Ducati sejak 2013.
"Dovi mungkin lebih cepat dari saya, seperti yang terjadi pada tes pramusim. Rekam jejak saya sebagai peraih lima gelar juara (3 MotoGP dan dua di kelas 250cc) juga tidak akan membantu, karena Dovi sudah sangat berpengalaman dengan motor Ducati," ujar Lorenzo.
Baca juga: 10 Kemenangan Valentino Rossi dengan Selisih Waktu Paling Tipis
Ia kemudian mengaitkannya dengan performa mantan rekan setimnya, Valentino Rossi yang gagal bersinar ketika memutuskan gabung Ducati pada 2011 dan 2012.
"Terkecuali Casey Stoner, setiap pembalap yang bergabung dengan Ducati selalu kesulitan. Ducati punya reputasi sebagai motor yang sulit untuk ditaklukkan. Buktinya, sejak 2010 mereka baru berhasil meraih kemenangan di musim lalu," pungkasnya.
Sejak terakhir kali Stoner membawa Ducati meraih gelar juara dunia pada 2007, Ducati terus mengalami kemunduran. Mereka mulai kesulitan bersaing dengan Honda dan Yamaha hingga akhirnya sukses mencuri dua kemenangan di musim lalu melalui Andrea Iannone (MotoGP Austria) dan Andrea Dovizioso di MotoGP Malaysia 2016.
Video: ?Tottenham Amankan Posisi 2 Saat Lawan Southampton
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News