MotoGP 2018 diperkirakan bakal berlangsung panas lataran nyaris seluruh grid, termasuk 12 pembalap, bakal running out of contract pada akhir musim ini. Hal itu bisa memunculkan banyak kemungkinan seputar formasi pembalap dan pabrikannya musim depan, sementara pecinta MotoGP, di saat bersamaan, kesulitan mengikuti perkembangannya.
"Kami (pembalap) selalu akan membicarakan kontrak. Jika Anda mendengar beberapa rumor di paddock, maka langsung lah itu berputar seperti komidi putar," kata Smith.
"Saya berbincang dengan Marc (Marquez) saat kembali dari Malaysia, dan ia pun berpikir hal yang sama, bahwa bursa transfer pembalap menjadi gila," sambungnya.
Smith menilai, tidak jelasnya sistem bursa transfer di MotoGP membuat semua hal perihal komposisi pembalap dan pabrikan tidak bisa ditebak. Bahkan pembalap sendiri belum tentu tahu apa yang akan ia lakukan musim berikutnya.
Klik: Ferrari Hadirkan Teknisi Baru untuk Kimi Raikkonen
Ini sama dengan Bosman Rule dalam sepak bola, sebuah aturan yang menjamin kejelasan status pesepak bola. Saat kontraknya berusia enam bulan lagi, ia diperbolehkan untuk melakukan negosiasi kontrak dengan klub lain, sehingga di mana ia akan bermain menjadi jelas.
"Coba tengok musim ini secara keseluruhan, saya akan mengatakan tiga pabrikan berbeda terlihat paling kuat. Anda tak akan tahu apa yang terjadi tahun depan, kami (pembalap) pun demikian," tandasnya lagi.
"Seharusnya ada jendela (transfer) dan kemudian kami mulai berbicara pada saat itu. Di situlah orang harus mengambil keputusan – bukan tiga musim sebelumnya, sudah memutuskan apa yang akan Anda lakukan untuk beberapa tahun mendatang," pungkas Smith.
Video: Toni Bou Juara Putaran Kedua FIM X-Trial World Championship 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News