"Kerjaan keroyokan itu pasti bagus, seperti Asian Games. Sekarang (untuk MotoGP), ayo kita mulai keroyokan lagi. Karena dengan adanya gelar brand dunia ini, semua permasalahan bisa cair. Mulai dari keamanan, kenyamanan sampai ekonomi,” katanya di Kota Batu, Jawa Timur.
Tinton menjelaskan gelaran Asian Games 2018 sangatlah sukses karena mendapatkan dukungan dari berbagai pihak alias keroyokan. Maka dari itu, dia pun mengaku MotoGP bisa menjadi sukses apabila mencontoh Asian Games. Apalagi Indonesia memiliki berbagai keunggulan.
“Kebetulan local heronya kita sudah ada, juara-juara kita sudah ada. Terus pabrik adanya di Indonesia, Yamaha, Honda, Suzuki. Penduduk nomor empat di dunia, pemakai pun produk Jepang adanya di Indonesia. terus Sirkuitnya pun sudah ada," tutur ayah dari Moreno Soeprapto itu.
Oleh karena itu, Tinton berharap agar Pemerintah mengendorse, mengakui dan mengawal rencana gelaran MotoGP pada 2021 mendatang. Sebab, Indonesia sendiri sebenarnya memiliki pengalaman menggelar event balap bergengsi seperti ini.
Pada 1997 silam, Sirkuit Sentul pernah menggelar kejuaraan MotoGP. Saat itu Valentino Rossi turun di kelas 125 cc dan menjadi juara dengan bendera Aprilia, sementara kelas 250 cc dijuarai Max Biaggi dari Honda.
"Saya pernah menyelenggarakan MotoGP tahun 1996 dan 1997. Namun di tahun 1998, tidak bisa dilanjutkan lagi karena terjadi krismon (krisis moneter) sehingga rupiah melemah, terus juga ada masa reformasi,” tuturnya.
Seperti diketahui, Sirkuit Internasional Sentul Bogor terus melakukan pembenahan infrastruktur setelah mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelenggarakan MotoGP 2021.
Video: Korsel Juara Sepak Bola Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id