Setelah 15 tahun menggunakan mesin 1000cc, MotoGP akan beralih ke mesin 850cc. Aturan baru ini juga mencakup penghapusan perangkat ride-height, pembatasan ukuran perangkat aerodinamika, serta pengurangan bobot minimum motor dari 157 kilogram menjadi 153 kilogram.
Perubahan tersebut digagas untuk menekan laju perkembangan performa motor yang dinilai berisiko melampaui batas keamanan lintasan, sekaligus memberi peran lebih besar kepada keterampilan pembalap.
Baca juga: MotoGP Tinggalkan Bahan Bakar Fosil di Musim 2027 |
Meski begitu, Stoner justru menilai langkah ini tidak tepat. "Motor dibuat lebih ringan, maka jarak pengereman jadi lebih pendek. Kecepatan puncak juga akan lebih rendah tanpa ride-height device, yang berarti titik pengereman semakin singkat. Artinya, peluang untuk menyalip juga makin sedikit," ujar Stoner dikutip dari Crash.
Ia menambahkan, sayap aerodinamika masih akan tetap digunakan dan motor yang lebih ringan cenderung membawa kecepatan menikung lebih tinggi. "Itu justru akan menciptakan udara turbulen, serta tetap menimbulkan masalah stabilitas dan temperatur ban bagi pebalap yang berada di belakang," katanya.
"Saya tidak mengerti bagaimana orang-orang tidak melihat masalah ini, setiap langkah yang diambil ke arah ini justru keliru," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id