Rossi pantas kecewa dengan kegagalannya jadi juara dunia musim ini. Pasalnya, dari 18 seri yang dimainkan, dia tampil sebagai pembalap yang paling konsisten. Rossi tidak pernah terlempar dari lima besar di setiap serinya.
Sayangnya, sebuah kesalahan kecil yang dilakukannya di GP Malaysia, memberikan dampak yang sangat masif. Akibat insiden senggolan dengan Marc Marquez, Rossi yang harus melakoni balapan terakhir dari posisi buncit, harus menerima fakta kalah dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo yang keluar sebagai juara dunia musim ini.
Yang lebih membuat Rossi kecewa adalah, dia kalah dengan cara yang tidak sportif. Terlepas benar atau tidak, Rossi menuding, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo terlibat konspirasi untuk menggagalkan ambisinya merebut gelar juara dunia ke-10.
"Jujur, pada hari Minggu setelah balapan. Saya sakit hati, tapi situasinya saat itu berbeda karena di sana adrenalin saya masih terpacu," ujar Rossi.
"Pada hari berikutnya situasi menjadi lebih sulit. Sekarang, saya sudah lebih baik. Tapi jelas, pada situasi ini saya setidaknya butuh waktu satu bulan untuk pulih. Tapi bukan untuk melupakan, karena saya tidak akan pernah melupakannya," ujar Rossi.
Lebih jauh, Rossi kembali melontarkan sindirannya kepada Marc Marquez dan timnya Repsol Honda terkait insiden di Sepang yang membuatnya mendapatkan hukuman, dan kehilangan gelar juara dunia.
Kali ini, sindiran Rossi merujuk pada komentar Honda yang mengaku memiliki data teknis yang membuktikan bahwa dirinya dengan sengaja menendang Marquez di Sepang.
"Saya sangat ingin melihat data telemetri Honda. Oh, mereka belum menunjukkannya? Aneh!" lanjutnya.
"Saya ingin tahu bagaimana mereka berpikir mereka bisa membuktikan saya menendang Marquez dengan data telemetri. Ini sesuatu yang harus Anda tanyakan pada mereka," tandasnya.
Rossi gagal meraih gelar juara dunia musim ini lantaran finis di posisi empat, setelah start dari posisi buncit di Valencia. The Doctor hanya terpaut lima poin dari Jorge Lorenzo di klasemen akhir pembalap. (Autosport)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
