Tapi pembuktian yang diberikan Andrea Iannone di tim ini, menjawab pertanyaan kepantasannya diberikan kesempatan di tim pabrikan. Ia adalah pembalap yang bisa setiap saat bertarung di urutan terdepan, sebelum pada akhirnya harus mundur karena performa ban drop dan lain sebagainya.
Jika dibandingkan dengan rekan setimnya, persentase Iannone bisa bertarung di urutan terdepan di setiap balapan dalam semusim, lebih besar. Perbadingannya sekitar 40-60 persen. Di awal musim, Andrea Dovizioso bisa tampil lebih konsisten. Sementara Iannone baru bisa tampil konsisten di paruh kedua 2016.
"Saya juga tak percaya bisa bertarung meraih hasil terbaik saat balapan di Valencia. Karena Ducati tak begitu perkasa di tikungan, tapi ternyata setelah mengubah sedikit setup motor, saya bisa tampil maksimal. Bertarung ketat dengan Valentino Rossi adalah hal yang membuatku jadi sangat termotivasi," girang Iannone.
Bagian yang membuat Iannone selalu bisa mengejar ketertinggalan adalah saat berakselerasi di trek lurus. Kemudian juga di zona pengereman yang jadi kekuatan Ducati. Sehingga Ia selalu memanfaatkan zona ini untuk menyusul Rossi atau pun Marc Marquez yang mampu mengambil jalur dalam untuk menyusulnya di tikungan terakhir.
Kebahagiaan besar bagi Ducati yang dipersembahkan Iannone ini, sekaligus menjadi yang terakhir. Karena pembalap berjuluk The Maniac itu bakal mengarungi karir barunya bersama tim Suzuki Racing.
Sesi tes bakal mulai berlangsung pada Selasa (15/11/2016) di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Bakal dimulai sejak pagi hingga sore, dan para pembalap berharap agar kondisi cuaca lebih baik, agar data-data yang mereka inginkan bisa terkumpul sebagai bahan riset awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News