Akan tetapi, hal itu sepertinya sulit untuk direalisasikan. Sebab, Lorenzo kerap meraih hasil buruk di Assen. Sejak terakhir kali menang di Assen pada 2010 di mana ia tampil sebagai juara dunia, Lorenzo selalu gagal naik podium dalam empat kali balapan di Assen.
Dimulai dari 2011, di mana ia harus puas finis di urutan enam usai bersenggolan dengan Marco Simoncelli. Sementara pada musim 2012, Lorenzo gagal mendulang poin lantaran terjatuh di awal balapan karena bersenggolan dengan Alvaro Bautista.
Nasib nahas kembali menimpanya setahun kemudian (2013). Lorenzo terjatuh cukup hebat pada sesi latihan bebas pertama sehingga ia harus terbang ke Barcelona pada hari itu juga, untuk memasang pin pada bahunya.
Hebatnya, meski dalam kondisi cedera, Lorenzo masih mampu ikut balapan, bahkan bisa finis di urutan lima. Namun, kejadian ini ternyata menyisakan trauma yang mendalam buat Lorenzo.
Pada seri Assen tahun lalu (2014), Lorenzo justru tidak mampu berbicara banyak. Lorenzo hanya finis di urutan 13, meski tidak dalam kondisi cedera atau motornya bermasalah. Dia mengaku, mentalnya bermasalah lantaran trauma dengan kecelakaan yang dialaminya pada 2013.
"Assen mungkin satu dari dua atau tiga trek favorit saya. Saya punya kenangan yang bagus, namun juga buruk di sini. Terlepas dari semua itu, saya suka balapan di Assen," ujar Lorenzo.
"Sirkuit ini dibuat spesial untuk balap motor, jadi layoutnya sangat menakjubkan. Karakter sirkuitnya cukup cepat dan saya juga menyukai tikungan cepat di sini," lanjutnya.
Kemenangan demi kemenangan dibutuhkan Lorenzo untuk bisa menjaga peluangnya kembali merebut gelar juara dunia. Saat ini, juara dunia 2010 dan 2012 berada di posisi dua klasemen dengan 137 poin, atau hanya terpaut satu poin dari rekan setimnya, Valentino Rossi di puncak klasemen. (Crash.net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
