Lorenzo datang ke Ducati dengan gelar juara dunia tiga kali. Namun ia butuh adaptasi dengan gaya membalapanya di Ducati, apalagi hampir seluruh kariernya dihabiskan bersama Yamaha.
Rasa frustrasi pun datang menghampirinya. Terlebih beberapa kali peluang untuk meraih juara sudah di depan mata. Seperti saat di Misano dan Motegi, tapi berujung nihil untuknya.
"Kami telah melewatkan beberapa peluang bagus. Misalnya di Misano, saya punya kesempatan yang nyata untuk menang, saya sempat memimpin lima detik, tapi kondisinya sangat sensitif, dan saya membuat kesalahan kecil hingga jatuh," ujar Lorenzo.Klik di sini: Daftar Wakil Indonesia di Denmark Open
"Begitu juga di Motegi, saya yakin saya memiliki kesempatan bagus untuk menang, tapi kemudian hujan deras, dan saya sama sekali tidak memiliki perasaan yang sama seperti kondisi normal. Saya sangat kesulitan dari apa yang saya harapkan," terangnya.
Kini dia berharap balapan di Sirkuit Phillip Island pada MotoGP Australia bisa memberikannya kemenangan perdana. Meski ia sempat mengakui kemungkinan untuk juara sangat kecil di sana. Sebab sejak naik ke kelas MotoGP pada 2008, Lorenzo baru sekali juara, yaitu pada 2013.
INASGOC dan OCA Perbaharui MoU Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News