Ia membandingkan dengan apa yang tersaji di MotoGP masa lalu ketika setiap era ada rivalitas yang menjadi bumbu persaingan.
"Saat ini semua pembalap tampak berteman," kata Lorenzo dikutip dari Cycle World.
Bahkan Lorenzo juga mengenang bagaimana dirinya dan Rossi memiliki rivalitas meski berada di tim yang sama saat di Yamaha.
"Quartararo tidak berbicara dengan Bagnaia seperti saya berbicara dengan Rossi. Pecco berbicara dengan Jorge Martin seperti Rossi berbicara dengan Stoner. Mereka semua berhubungan baik," sambung Jorge.
Menurut Lorenzo, situasi tersebut merupakan dampak dari media sosial yang memaksa semua pembalap harus menunjukkan citra yang baik demi mendapatkan liks serta simpati publik.
Namun begitu, pembalap pemilik angka 99 tersebut berujar kalau rivalitas justru memberikan bumbu yang menarik untuk penggemar.
“Saya sangat menghormati setiap pembalap, tetapi persaingan yang kejam selalu membuat para penggemar bersemangat,” ungkap Lorenzo.
“Saya merindukan tatapan tajam yang diberikan Gibernau kepada Valentino di Jerez 2005, pertarungan antara Rossi dan Stoner atau Rossi dan Biaggi. Rivalitas itu ada di udara. Sama halnya di Formula Satu, di mana persaingan Lewis Hamilton versus Max Verstappen, atau Verstappen versus Leclerc, terlihat nyata," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
