Tapi saat mengambil keputusan untuk pindah ke tim Ducati, maka peluang Jorge Lorenzo untuk buka konflik dengan mantan rekan setimnya itu jadi lebih besar. Ia tak lagi harus mengkhawatirkan kepentingan tim dan sponsorshipnya di tim ini.
Mengingat antara Ducati dan Yamaha juga konfliknya cukup besar, terutama setelah Yamaha tetap melarang Lorenzo menjalani sesi tes akhir tahun bersama tim barunya.
Beberapa tahun lalu, saat Rossi kembali dari petualangannya di tim Ducati, Ia lebih matang dalam bertindak, terutama menyikapi hubungannya dengan Lorenzo. Akhir musim lalu hubungan mereka memburuk lantaran sebelumnya sudah saling tebar perang dingin melalui simbol-simbol.
Terlebih saat nama Marc Marquez masuk dalam salah satu konflik. Puncaknya adalah ketika Marquez mengalami kecelakaan di MotoGP Malaysia, setelah Rossi terlihat melakukan tendangan kecil.
"Punya dua ayam jantan dalam satu kandang, tentu ada anggapan untuk mengalahkan rekan setim yang menunggangi motor sama dengan Anda. Ini normal, apakah itu bersma Rossi atau dengan pembalap lain. Tapi ketika Anda bernaung di tim lain, tensi pertarungan sedikit menurun, tapi tetap tinggi," beber Lorenzo.
Kini pertarungan mereka bakal lebih menarik, karena menggunakan motor yang berbeda. Tapi satu hal yang pasti harus dibuktikan Lorenzo, bahwa Ia bisa sukses meraih titel juara dunia menggunakan motor yang tak bisa dikuasai oleh Rossi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News