Dua pekan berselang, Marquez kembali menang di Jepang untuk mempersembahkan gelar kedua bagi Honda sebagai juara konstruktor. Prestasi itu makin membanggakan karena Honda memang bermarkas di Jepang.
Sampai dengan seri pamungkas di Valencia, Marquez tetap finis terdepan dan membuat Repsol Honda menjadi juara kategori tim. Dengan begitu artinya, semua gelar di ajang MotoGP 2019 sudah tuntas dikawinkan oleh Marquez.
Meski tampil dominan, pembalap asal Spanyol itu mengungkapkan jika persaingan di kelas MotoGP semakin ketat atau tidak seperti 2014 yang mana dirinya bisa menang 10 belapan pertama secara beruntun.
"Sekarang semuanya merata. Mustahil menjadi sangat kuat di semua balapan dan memiliki motor yang sempurna," kata Marquez seperti dikutip laman resmi MotoGP.
"Tahun ini satu motor bisa lebih cepat di satu trek, sedangkan motor tim lain bisa lebih cepat di trek berikutnya. Hal paling penting adala berkompromi di semua trek dan mencoba berada di podium," tambahnya.
"Mencoba berada di podium di semua balapan memungkinkan, tapi memenangi semua balapan? sangat sulit," lanjut Marquez ketika di Assen, Juni lalu.
Salah satu bukti ketatnya persaingan terlihat ketika Marquez berjuang keras menahan gempuran dua pembalap Yamaha, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo di Belanda. Saat itu, dia gagal menyusul Vinales yang finis lebih dulu dengan selisih, 4,858 detik.
Itu menjadi kekalahan ketiga Marquez di awal musim 2019. Sebelumnya, Marquez juga kalah dari Andrea Dovizioso di Qatar dan Danilo Petrucci di Italia.
Setelah GP Belanda, Marquez tak tertandingi dalam delapan balapan dan hanya kalah dari Dovizioso di Austria, Alex Rins (Suzuki Ecstar) di Silverstone, dan Vinales di Sepang. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id