Sejatinya, Vinales tidak berada di posisi bagus saat memulai balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Ia harus memulai balapan dari posisi enam.
Namun, berkat kecermatannya dalam membaca kondisi lintasan, plus faktor keberuntungan menyusul jatuhnya Marc Marquez yang sempat memimpin balapan, Vinales akhirnya bisa kembali berdiri di podium utama.
Selain Vinales, kubu Repsol Honda juga menjadi sorotan pada GP Argentina. Honda disorot menyusul hasil buruk yang diraih dua pembalapnya. Selain Marquez, rekan setimnya Dani Pedrosa juga terjatuh pada balapan tersebut.
Baca: Deretan Peraih Podium Moto3, Moto2, dan MotoGP Argentina
Selain dua hal tersebut, masih ada beberapa hal menarik yang bisa dipetik dari gelaran MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo akhir pekan kemarin. Disitat dari Crash.net, Metrotvnews.com merangkum lima hal penting di balik GP Argentina:
1. Petaka Marquez dan Honda

(Marc Marquez saat terjatuh di GP Argentina. Foto: AFP PHOTO / JUAN MABROMATA)
Marquez dan Honda memang harus mengakui keunggulan Vinales dan Yamaha pada seri pembuka di Qatar. Di sana, RC213V memang tidak mampu bersaing dengan YZR-M1.
Peluang balas dendam pun ada di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Sayang, ambisi tersebut harus pupus lantaran Marquez yang sempat unggul jauh di depan harus terjatuh pada lap keempat.
Apakah Marquez terlalu memaksakan diri sehingga terjatuh? Dia tidak mengakui hal tersebut. Marquez bahkan tidak tahu apa yang menyebabkan ia terjatuh.
Mimpi buruk Honda makin lengkap setelah Dani Pedrosa juga terjatuh. Anehnya, The Little Spaniard terjatuh di tikungan yang sama dengan Marquez. Pedrosa mengaku kehilangan daya cengkeram di ban depan saat akan masuk tikungan. Itu terjadi bisa karena masalah pada ban atau juga akselerasi Honda.
Beruntung bagi Honda, mereka masih berhasil meraup poin di Argentina. Adalah Cal Crutchlow yang menyelamatkan Honda usai naik podium ketiga. Pembalap yang memperkuat tim satelit LCR Honda ini membuktikan bahwa paket motor Honda sebenarnya sudah cukup kompetitif.
2. Kematangan Maverick Vinales

(Selebrasi Maverick Vinales usai memenangi GP Argentina. Foto: AFP PHOTO / JUAN MABROMATA)
Kata sempurna mungkin terlalu berlebihan untuk menilai performa Vinales pada dua seri awal ini. Tapi, sulit juga bagi kita untuk tidak angkat jempol pada pembalap asal Spanyol tersebut.
Menjalani debut di Yamaha, Vinales yang baru menjalani musim keduanya di pentas MotoGP, mampu menunjukkan sikap selayaknya pembalap kawakan.
Pada dua seri balapan yang berhasil dimenangkannya, Vinales menunjukkan kematangannya. Ia cermat dan sabar dalam membaca kondisi lintasan.
Di Qatar, Vinales yang start dari posisi terdepan sempat tercecer di luar lima besar. Namun, ia tidak panik. Ia tetap sabar dan menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan serangan.
Hal serupa kembali terjadi di Argentina. Meski berbau keberuntungan karena "dibantu" Marquez yang terjatuh, Vinales keluar sebagai pemenang usai menunjukkan konsistensinya sepanjang balapan.
Ia hampir tidak melakukan kesalahan sepanjang balapan. Hal ini dibuktikan dengan ketidakmampuan pembalap kawakan, Valentino Rossi --peraih podium dua-- untuk mendekatinya.
Jika mampu mempertahankan performa konsisten, bermain sabar dan berpikir cermat di setiap seri balapan, Vinales diyakini punya peluang besar untuk tampil sebagai juara dunia.
3. Rossi Pembalap Spesialis Hari Minggu

(Reaksi Valentino Rossi usai finis kedua di GP Argentina. Foto: AFP PHOTO / JUAN MABROMATA)
Valentino Rossi sempat diyakini bakal kesulitan bersaing di MotoGP 2017. Selain karena usianya yang sudah menginjak 38 tahun, The Doctor juga gagal menunjukkan performa kompetitif sepanjang sesi pramusim.
Ketika musim berjalan, Rossi juga tak pernah mampu tampil impresif baik di sesi latihan bebas atau kualifikasi. Di Qatar, ia harus mengawali balapan dari posisi 10. Sedangkan di GP Argentina, Vale harus tercecer di posisi tujuh.
Banyak hal yang jadi kendala Rossi selama sesi latihan dan kualifikasi. Mulai dari masalah set-up motor, hingga ban yang dipasok Michelin.
Namun, semua masalah tersebut seakan sirna ketika memasuki hari Minggu atau saat balapan. Rossi tampil seakan tidak pernah mengalami masalah di sesi sebelumnya. Fan pun dibuat kagum dengan aksi-aksinya dalam melewati pembalap lain.
Raihan dua podium (tiga dan dua) menjadi bukti sahih kehebatan Rossi. Tak salah jika ia dijuluki pembalap spesialis hari Minggu (balapan).
Baca juga: Kesan Valentino Rossi Usai Melahap 350 Seri Balapan MotoGP
4. Alvaro Bautista Selamatkan Muka Ducati

(Aksi Alvaro Bautista di GP Argentina. Foto: AFP PHOTO / JUAN MABROMATA)
Sama seperti Repsol Honda, tim pabrikan Ducati juga harus mengalami mimpi buruk di Argentina. Dua pembalapnya gagal meraih poin lantaran terjatuh.
Jorge Lorenzo kembali bernasib apes. Jika pada seri perdana di Qatar ia harus puas finis di posisi 11 karena sempat melebar di tikungan pertama, kali ini ia mendapat hasil lebih buruk.
Balapan Lorenzo di Argentina hanya seumur jagung. Ia terjatuh di tikungan pertama (lap 1) usai ban depan motornya menyenggol motor Andrea Iannone.
Setali tiga uang dengan Lorenzo, rekan setimnya Andrea Dovizioso juga gagal mendulang poin. Dovi sebenarnya tampil cukup kompetitif sepanjang balapan di mana ia mampu bersaing memperebutkan posisi empat. Namun, apes di harus keluar balapan lantaran motornya terkena imbas dari terjatuhnya Aleix Espargaro saat balapan menyisakan 11 lap.
Beruntung bagi Ducati, nama besar mereka berhasil diselamatkan Alvaro Bautista. Pembalap satelit Ducati dari tim Aspar ini sukses menyumbangkan poin (konstruktor) untuk Ducati usai finis di posisi empat.
5. KTM Raih Poin Pertama di MotoGP

(Aksi Pol Espargaro di tim KTM pada GP Argentina. Foto: AFP PHOTO / JUAN MABROMATA)
Setelah tampil jeblok di seri perdana, KTM berhasil memperbaiki performa di seri Argentina. Tim pendatang baru di MotoGP ini berhasil mencetak poin pertamanya usai Pol Espargaro dan Bradley Smith mampu finis di posisi 14 dan 15.
Kesuksesan ini tentunya memberikan suntikan moral yang besar buat tim asal Austria tersebut. KTM kini setidaknya bisa berpikir bahwa mereka bukan hanya sekadar penggembira di ajang balap motor paling bergengsi di dunia, MotoGP.
Usai GP Argentina, para pembalap akan melanjutkan pertarungannya di Amerika Serikat di mana seri ketiga MotoGP 2017 akan digelar di Circuit of the Americas (COTA), 23 April mendatang.
Video: ?Konsistensi Vinales dan Semangat Baru Yamaha di MotoGP
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News