Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer (kanan) (Ist)
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer (kanan) (Ist)

MotoGP Mandalika Buah Perjuangan ITDC Selama 5 Tahun

Rendy Renuki H • 25 Maret 2022 19:07
Jakarta: Ajang MotoGP Mandalika 2022 menjadi puncak perjuangan lima tahun lebih pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Perjuangan itu pun berujung kembalinya ajang MotoGP ke Indonesia setelah absen selama 25 tahun sejak terakhir kali digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, 1997 lalu.
 
Perjuangan yang dilakukan untuk menjadi tuan rumah ajang balap roda dua itu diawali dengan membenahi kawasan kosong, membujuk Dorna selaku pemegang hak komersial MotoGP untuk menggelar balapan walau belum ada lintasan, hingga proses pembangunan Sirkuit Mandalika di tengah pandemi.
 
"Yang terjadi kemarin (MotoGP Indonesia) bukan proses instan tetapi akumulasi proses lima tahun hingga menjadi sirkuit," kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer kepada wartawan di bilangan Senayan, Jakarta, Jumat 25 Maret 2022.

Mansoer mengutarakan Pemerintah menyerahkan kawasan Mandalika seluas 1200 hektar ke pihaknya pada 2012. Pada waktu itu, ITDC merencanakan strategi pembangunan apa yang bisa mendatangkan pengunjung lebih cepat ke Mandalika.
 
Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, mereka akhirnya memilih sports tourism dengan MotoGP menjadi jantung kegiatan. Perjuangan ITDC berikutnya adalah meyakinkan Dorna bahwa Indonesia mampu kembali menggelar MotoGP.
 
Pendekatan pertama kepada CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, datang pada Oktober 2017. "Saya waktu itu rada nekat, datang bersama tim kecil ke Sepang untuk menemuinya," ujarnya.
 
"Setelah pertemuan awal itu, kami diberi undangan ke Qatar pada seri pertama musim 2018. Datang ke Lusail dengan membawa tim lebih lengkap dan desain sirkuit. Mereka tertarik karena sirkuit akan dibangun di kawasan yang punya keindahan alam luar biasa," lanjut Mansoer.
 
Ezpeleta dan pihak Dorna pun akhirnya terpincut oleh kawasan Mandalika setelah memantau kondisi kawasan langsung dari sebuah helikopter.
 
"Kontrak harus diteken di awal 2019. Ada satu slot yang ketika itu diperebutkan oleh Meksiko, Brasil, Indonesia untuk membalap pada 2021," jelas Mansoer.
 
Kontrak ITDC bersama Dorna diteken pada 28 Januari 2019 untuk WSBK dan MotoGP. Pada awalnya, kontrak hanya untuk lima tahun tetapi pihak ITDC meyakinkan Dorna agar memperpanjang menjadi 10 tahun agar mengamankan pembiayaan dengan para pihak investor lokal.
 
"Alhamdulillah, kontrak 10 tahun diberikan walau kami belum punya sirkuit. Bukti Dorna sangat percaya dengan kondisi di Indonesia. Kita punya engagement tinggi di medsos dll. Langsung kami amandemen kontrak," tuturnya.
 
Kendati demikian, pembangunan sempat terhambat akibat pandemi Covid-19. "Pembangunan seharusnya dimulai pada awal 2020 tetapi baru bisa bergulir pada Juli 2020," tuturnya.
 
"Tanggal 14 Agustus 2021 kita selesai, handover dari PT Pembangunan Perumahan. Ketika itu kami memutuskan tidak tepat untuk menggelar pergelaran MotoGP pada Oktober 2021 karena pandemi," kata Mansoer.
 
Namun, diputuskan untuk tetap menggelar WSBK karena sirkuit juga perlu uji coba. Akhirnya, Pertamina International Street Circuit diresmikan oleh Presiden Jokowi yang kemudian mengelilingi lintasan dengan motornya pada 12 November 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan