Pembalap asal Prancis itu memang menjalani misi nyaris mustahil dalam balapan MotoGP Valencia, Minggu, 6 November 2022 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol. Quartararo tertinggal 23 poin dari Francesco Bagnaia selaku pemuncak klasemen saat musim menyisakan satu seri. Membalikkan situasi jelas sulit.
Untuk menjadi juara dunia, Quartararo harus menang dan Bagnaia tak boleh finis lebih baik dari posisi ke-15. Sebuah syarat yang sulit.
Saat balapan, Quartararo yang start dari posisi empat tampak kesulitan untuk sekadar menembus zona podium. Ia justru sempat tercecer hingga posisi tujuh. Meski Marc Marquez dan Jack Miller yang ada di depannya gagal menyelesaikan lomba karena terjatuh, Quartararo justru disalip oleh Brad Binder yang tampil impresif dalam balapan kali ini.
Pada akhirnya, Quartararo hanya mampu meraih hasil terbaik dengan finis di posisi empat. Sementara Bagnaia yang bermain aman akhirnya finis di posisi sembilan. Andaikan Bagnaia gagal finis pun, capaian Quartararo di Valencia tetap tak cukup untuk bisa mengantarkannya jadi juara dunia.
"Betul-betul balapan yang sulit, terutama untuk sisi kiri ban motor, saya sudah memberikan 100 persen, tapi itu tidak cukup untuk bertarung merebut podium, apalagi mengejar kemenangan," ujar Quartararo, dikutip dari situs resmi MotoGP.
"Pecco tampil mengagumkan di paruh kedua musim, Ducati juga menjadi motor tercepat di paruh kedua musim, juga di paruh pertama, dan dia menjadi yang tercepat (di antara pembalap Ducati yang lain)," katanya lagi.
"Jelas sebuah kekecewaan besar, tapi selamat untuk Pecco (Bagnaia) yang menjadi juara dunia," pungkasnya. (Nicholas Timothy Suteja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News