Valentino Rossi dan Max Biaggi, salah satu rivalitas terpanas di MotoGP (AFP)
Valentino Rossi dan Max Biaggi, salah satu rivalitas terpanas di MotoGP (AFP)

MotoGP

Daftar Rival Valentino Rossi dari Masa ke Masa

Adri Prima • 06 Agustus 2021 17:45
Jakarta: Valentino Rossi akhirnya memutuskan untuk menyudahi kariernya di MotoGP setelah musim 2021 berakhir. 
 
Selama 25 tahun kiprahnya di balapan kuda besi, Rossi menjadi satu-satunya pembalap yang telah memenangi gelar juara dunia di kelas 125cc, 250cc, 500cc, dan MotoGP. 
 
Tidak bisa dipungkiri, selama rentang waktu tersebut the doctor selalu menjadi pemeran utama di setiap masa. Bahkan Rossi disebut memiliki peran besar mengangkat popularitas MotoGP. 

Di kelas premier, Rossi selalu memiliki rivalitas yang membuat persaingan MotoGP menjadi semakin seru. Tak jarang, rivalitas Rossi dengan rider lain menghadirkan drama-drama menarik baik di dalam maupun di luar lintasan. 

Max Biaggi


Musuh pertama Rossi saat memulai karier di kelas tertinggi yaitu pembalap Italia lainnya Max Biaggi. 
 
Rivalitas yang tak terlupakan ketika tahun 2001 di sirkuit Suzuka, Jepang. Saat itu Biaggi sengaja menyikut Rossi yang membuat the doctor harus keluar jalur. 
 
Namun sial bagi Biaggi karena yang ia hadapi adalah seorang Rossi muda dengan skill dan spirit yang berapi-api. 
 
Rossi berhasil mengejar Biaggi. Rossi sempat mengacungkan jari tengah sesaat setelah menyalip Biaggi. 

Sete Gibernau


Rivalitas Rossi dan Sete Gibernau juga sempat menjadi bumbu penyedap balapan MotoGP. 
 
Perseteruan mereka terjadi di MotoGP Spanyol tahun 2005 ketika keduanya terlibat aksi salip menyalip. 
 
Pada akhirnya, Rossi muda masih tak terbendung oleh Gibernau. Karena Rossi, Sete sekalipun belum pernah mencicipi gelar juara dunia. Ia hanya mampu meraih runner up

Nicky Hayden


Mendiang Nicky Hayden sempat menjadi rival utama Rossi di tahun 2006. Hebatnya lagi di tahun tersebut, Hayden sukses mencuri gelar juara dunia setelah unggul lima poin dari Rossi di klasemen akhir. 
 
Padahal jumlah kemenangan Rossi lebih banyak dibanding Hayden. Hanya saja rider Amerika Serikat tersebut jauh lebih konsisten di setiap balapan dan hanya satu kali gagal finis di GP Portugal.

Casey Stoner


Rivalitas yang mungkin masih bisa diingat jelas oleh banyak fans MotoGP adalah persaingan Rossi dengan Casey Stoner, khususnya saat Stoner membela Ducati. 
 
Momen yang paling diingat yakni manuver Rossi ke Casey Stoner di tikungan Corkscrew pada MotoGP Amerika Serikat 2008 di sirkuit Laguna Seca.
 
Sebaliknya ketegangan keduanya memuncak dengan crash Rossi yang menyebabkan Stoner jatuh di MotoGP Spanyol 2011.
 
Stoner sendiri sempat berhasil mengalahkan Rossi dalam perebutan gelar juara dunia pada tahun 2007. Hingga saat ini, Stoner menjadi satu-satunya pembalap yang mampu merengkuh titel juara dunia bersama Ducati.

Jorge Lorenzo


Rivalitas Rossi dan Lorenzo juga sedikit unik dan dibumbui banyak drama. Tergabung di tim yang sama, Yamaha keduanya justru seperti saling sikut di trek. 
 
Lorenzo bahkan sukses meraih gelar juara dunia di tahun 2015 mengalahkan rekan setimnya tersebut. 
 
Menariknya lagi saat keduanya membela Yamaha, tim pabrikan Jepang itu seakan terpecah dan ada perang dingin di internal tim antara kubu Rossi dan kubu Lorenzo. 
 
Puncaknya, di akhir musim 2016 Yamaha memilih untuk melepas Lorenzo ke Ducati dan mempertahankan Rossi karena the doctor dianggap memiliki value yang lebih tinggi dan lebih berperan mengangkat prestasi Yamaha. 

Marc Marquez


Di akhir masa-masa kejayaan Rossi, nama Marc Marquez muncul sebagai sosok superior di MotoGP. Padahal Marquez sejak kecil sebenarnya merupakan fans berat Rossi. 
 
Hanya saja ketika keduanya bertarung di kelas yang sama, justru aroma permusuhan yang selalu diperlihatkan. 
 
Perselisihan Rossi dan Marquez yang masih segar dalam ingatan adalah ketika Rossi secara sengaja menendang motor Marquez di Sirkuit Sepang tahun 2015. 
 
Hal tersebut dilakukan Rossi karena kesal dengan Marquez yang sengaja mengganggu balapan untuk membantu Lorenzo. Saat itu, Marquez memang sudah kehilangan peluang mengejar titel, sehingga ia memilih untuk menggagalkan peluang Rossi menambah jumlah gelar. 
 
Di luar lintasan pun, Rossi dan Marquez tidak pernah bertegur sapa. Bahkan di salah satu momen konferensi pers, Marquez yang menawarkan berdamai dengan meminta maaf ditolak oleh Rossi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan