Bahkan ketika Ia mendapat tawaran besar untuk ikut balapan di MotoGP Austria, Jepang dan di laga kandangnya di Phillip Island, Australia, Ia terlihat tak merespon wacana itu. Hal ini membuat manajemen Ducati juga bingung. Meski murni keberadaan Stoner sebagai duta atau ambassador, tapi pabrikan asal Italia itu juga tak benar-benar memanfaatkannya untuk kepentingan atau strategi bisnis.
"Kami tidak akan pernah memanfaatkannya untuk strategi pemasaran motor yang kami jual. Dalam hal negosiasi, kontraknya bersama kami hanya menjalankan tiga sesi tes, bukan untuk ikutan sebagai pembalap. Memang Ia kami beri kesempatan untuk itu, tapi ketika Ia menolaknya di sesi tes privat di Austria pertengahan 2016 lalu, itu artinya Ia takkan pernah lagi balapan di MotoGP," ujar prinsipal Ducati, Paolo Ciabatti.
Pembalap utama Ducati yaitu Andrea Dovizioso juga sumbang pendapat. Menurutnya Ia bukanlah seorang test rider yang diperlakukan atau punya peran sama seperti MIchele Pirro yang konsisten melakukan sesi pengetesan. Makanya masukan yang diberikannya juga tak besar.
Ciabatti melanjutkan bahwa sekarang apapun yang Ia inginkan, itu akan jadi keputusannya sendiri. Karena jika Ia masih fokus untuk menikmati hidupnya di Australia, memancing dan bercocok tanam, maka itu akan menyulitkan perannya untuk bekerja sama dengan kami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id