Meski hanya finish di posisi 12, namun Dovi tetap merasa terharu atas penghormatan yang ia dapatkan. Bahkan ia sempat meneteskan air mata.
"Akhir pekan ini benar-benar gila. Saya benar-benar tidak menyangka begitu banyak orang akan mendukung saya dengan cara yang gila. Saya menangis melihat video (penghormatan) dan hal-hal seperti itu," kata Dovi.
“Saya sangat bahagia dan itu tidak bisa lebih baik lagi. Keputusan saya untuk berhenti di sini adalah tepat dan terima kasih kepada Yamaha dan tim," lanjutnya.
Ia menambahkan, meski tak mampu bersaing di baris depan, namun Dovi mengaku sejak pertengahan balapan ia mampu mencatatkan waktu yang lebih baik dari sebelumnya.
"Dari pertengahan balapan sampai akhir saya mampu melaju lebih cepat dari kecepatan saya. Saya bisa bermain sedikit dengan pembalap di belakang saya dan mempertahankan posisi yang merupakan hal positif. Yang pasti, banyak pembalap jatuh. Posisi ke-12 adalah posisi yang bagus untuk saya," beber Dovi.
Dovi pensiun dengan rekor mentereng
Bagaimanapun juga, Andrea Dovizioso tetap tercatat sebagai salah satu pembalap dengan capaian mengagumkan.
Meski belum sempat mencicipi gelar juara dunia, namun tiga gelar runner up sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kualitas sebenarnya dari seorang Dovizioso.
Ia hanya sial karena berada di satu era dengan Marc Marquez yang sedang di puncak karier. Selama periode 2017 hingga 2019, tercatat hanya Dovizioso yang mampu menyaingi the baby alien hampir di setiap balapan.
Di dua musim terakhir, performa Dovi memang perlahan menurun bersama Ducati dan Yamaha. Namun begitu, Dovizioso tetap menjadi pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak kedua sejak 2017 (13 kemenangan), pada musim pertama ia menjadi runner up di bawah Marquez.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id