Keduanya terlibat persaingan ketat dan saling salip secara bergantian. Kemudian, momen itu diakhiri lewat overtake ciamik Digia yang diwarnai dengan isyarat tangan yang bisa diartikan seperti 'ayo kejar aku' atau 'ayo kita balapan'.
Sontak saja, Alex Marquez tentunya akan menanggapi isyarat tangan Digia sebagai psywar, begitupun dengan semua orang yang menonton balapan.
Apalagi, isyarat tangan seperti itu pernah dilakukan Rossi ketika bertarung dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang tahun 2015 silam.
| Baca juga: Pembalap Marco Bezzecchi Gabung Aprilia |
Makna isyarat tangan Digia
Melansir dari PaddockGP, Fabio Di Giannantonio menjelaskan kalau isyarat tangannya tidak untuk memanasi Alex Marquez. Namun ia berujar kalau gerakan tangan tersebut ia lakukan untuk mengajak Marquez agar mengikutinya saja sehingga mereka bisa mengejar ke depan.
Dalam hal ini, Digia justru mengajak Marquez bekerjasama untuk menambah kecepatan karena pertarungan mereka justru membuat catatan waktu keduanya melambat. "(Balapan) dengan Alex, kami melaju sangat lambat ketika aku ingin mengejar yang tercepat," kata Digia.
"Kami kehilangan dua detik minimal karena pertarungan itu. Itu kenapa aku memberikan tanda kepadanya untuk mengikutiku saja, jadi kami bisa berkolaborasi," lanjutnya.
Namun sayangnya maksud dari Digia tidak bisa ditangkap dengan mudah, apalagi tensi balapan yang memanas. Sehingga wajar jika Alex Marquez maupun semua menyaksikan balapan akan gagal paham.
Digia sendiri akhirya menyudahi balapan di posisi kelima, sedangkan Alex Marquez finis di urutan ketujuh.
Adapun pemenang MotoGP Silverstone yakni, pembalap Ducati, Enea Bastianini disusul Jorge Martin dan Pecco Bagnaia masing-masing di podium kedua dan ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
