Pengadilan Provinsi Madrid telah menjatuhkan vonis bersalah terhadap empat individu atas tindak pidana kebencian dan ancaman yang ditujukan kepada pemain Real Madrid, Vinicius Junior. Proses hukum ini dimulai setelah adanya pengaduan yang diajukan oleh LALIGA, yang sejak awal turut serta dalam kasus ini sebagai penuntut swasta.
Peristiwa tersebut terjadi pada 26 Januari 2023, hanya beberapa jam sebelum laga Copa del Rey antara Real Madrid dan Atletico de Madrid di Stadion Santiago Bernabeu. Pada dini hari, para terdakwa menggantung sebuah boneka mannequin yang mengenakan jersey Vinicius Jr dari jembatan di dekat tempat latihan Valdebebas, disertai dengan spanduk bertuliskan “Madrid membenci Real”, dalam sebuah tindakan yang jelas bermuatan ofensif dan mengandung unsur ancaman.
Dalam putusan pengadilan, salah satu terdakwa dijatuhi hukuman 15 bulan penjara atas tindak pidana kebencian (berdasarkan Pasal 510 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Spanyol) dan tambahan 7 bulan penjara karena melakukan ancaman, setelah menyebarkan gambar aksi tersebut secara daring sehingga memperluas dampaknya. Tiga terdakwa lainnya masing-masing dijatuhi hukuman 7 bulan penjara atas tindak pidana kebencian dan 7 bulan penjara atas tindakan ancaman.
Selain itu, terdakwa pertama dijatuhi denda sebesar 1.084 euro atau sekitar Rp20 juta (selama 9 bulan dan 1 hari dengan tarif 4 euro per hari atau Rp754 ribu), sementara tiga terdakwa lainnya masing-masing didenda 720 euro atau sekitar Rp13.5 juta (selama 6 bulan dengan tarif 4 euro per hari atau Rp754 ribu), disertai dengan sanksi tambahan sebagai berikut:
1. Larangan mendekati dalam radius 1.000 meter dari Vinicius Jose Paixao de Oliveira Junior, tempat tinggalnya, atau tempat kerjanya (Pusat Latihan Valdebebas);
2. Larangan mendekati stadion sepak bola mana pun dalam radius 1.000 meter selama pertandingan yang digelar dalam kalender LALIGA atau kompetisi yang diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), termasuk pertandingan tim cadangan dan tim wanita, mulai dari empat jam sebelum hingga empat jam setelah setiap pertandingan;
3. Larangan melakukan komunikasi dalam bentuk apapun dengan korban, seluruhnya berlaku selama empat tahun setelah masa hukuman penjara berakhir. Terdakwa yang menyebarkan video aksi tersebut secara daring juga dijatuhi diskualifikasi khusus dari bekerja di bidang pendidikan, olahraga, atau aktivitas rekreasi yang melibatkan anak muda selama 4 tahun dan 3 bulan, sementara tiga terdakwa lainnya dijatuhi diskualifikasi serupa selama 3 tahun dan 7 bulan.
Seluruh terdakwa telah menandatangani surat permintaan maaf yang ditujukan kepada Vinicius Junior, Real Madrid CF, LALIGA, dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), yang menjadi pertimbangan meringankan sebagai bentuk ganti rugi atas tindakan mereka. Selain itu, mereka diwajibkan mengikuti program pelatihan mengenai perlakuan setara dan anti-diskriminasi sebagai syarat agar hukuman penjara mereka dapat ditangguhkan.
Putusan ini merupakan langkah penting dalam memerangi kebencian dan diskriminasi di dunia olahraga. LALIGA menegaskan kembali komitmennya yang tak tergoyahkan untuk memberantas segala bentuk rasisme, kekerasan, dan intoleransi, baik di dalam maupun di luar stadion sepak bola.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News