Lamine Yamal dibuat tak berkutik saat Barcelona dikalahkan Real Madrid. (foto: AFP/Oscar Del Pozo))
Lamine Yamal dibuat tak berkutik saat Barcelona dikalahkan Real Madrid. (foto: AFP/Oscar Del Pozo))

Alasan Lamine Yamal Jadi Bulan-bulanan di Bernabeu

Adri Prima • 27 Oktober 2025 23:56
Jakarta: Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, mendapat pelajaran berharga di laga El Clasico. Tak hanya menjadi bulan-bulanan pemain Madrid, bintang muda timnas Spanyol berusia 18 tahun itu juga menjadi sasaran ejekan publik Santiago Bernabeu saat Real Madrid menundukkan Barcelona 2-1 pada Minggu, 26 Oktober 2025.
 
Selama pertandingan, Yamal dibuat tak berkutik. Bahkan hampir seluruh pemain Madrid dengan penuh energi berusaha mencegah Yamal berkreasi di atas lapangan. Tak jarang, ia juga menjadi sasaran tekel keras dari pemain Madrid.
 
Usut punya usut, sebelum pertandingan, Yamal sempat bercanda di siaran langsung media sosial dengan menyebut Real Madrid sebagai tim yang suka mencuri dan banyak mengeluh. Candaan itu ternyata berbuntut panjang. Saat laga berlangsung, sorakan dan siulan menghujani pemain muda Spanyol itu setiap kali menyentuh bola.

Yamal memang dikenal gemar menyinggung Real Madrid di media sosial. Musim lalu, ia bahkan sempat berujar kalau pemain Real Madrid boleh berbicara dengannya jika sudah bisa mengalahkannya. 
 
Namun, pertemuan di Bernabeu kali ini justru jadi titik balik. Real Madrid, yang sempat kalah empat kali dari Barcelona musim lalu, memanfaatkan momentum El Clasico kali ini untuk balas dendam.
 
Baca juga:
Pemain Madrid Dianggap Bereaksi Berlebihan Terhadap Yamal

 
Kylian Mbappe membuka skor untuk tuan rumah sebelum disamakan gol Fermin Lopez. Jude Bellingham kemudian mencetak gol kemenangan Madrid. Bellingham turut menulis sindiran halus untuk Yamal di media sosial usai laga.
 

Atmosfer laga mempengaruhi performa Yamal


Asisten pelatih Barcelona Marcus Sorg, yang menggantikan Hansi Flick lantaran tengah menjalani sanksi, mengakui suasana stadion mungkin memengaruhi permainan Yamal.
 
"Mungkin sedikit (mempengaruhi). Dia masih belajar menghadapi tekanan dari penonton, teriakan, dan siulan yang datang dari tribun. Biasanya dia tampil dengan motivasi tinggi, tapi tidak mudah baginya," ucap Sorg.
 
"Dia butuh ritme dan lebih banyak pertandingan di level tertinggi. Lawan-lawan juga kini beradaptasi, sering menempatkan dua pemain untuk menjaganya. Itu bagian dari proses belajar, dan kami akan membantu dia berkembang," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan