Arrivabene sendiri sebenarnya sudah menjadi anggota dewan independen Juventus sejak tahun 2012. Lewat penunjukkan Arrivabene di posisi eksekutif diharapkan dapat menstabilkan keuangan Juventus akibat dampak pandemi global.
Sebagai CEO, Arrivabene bertanggung jawab penuh mengawasi bisnis atau industri sepak bola klub asal Kota Turin tersebut.
The Board of Directors have analysed the impact of the Covid-19 pandemic on the three years 2019/22 and defined the guidelines for a capital increase. Maurizio Arrivabene to oversee the Football Area.
— JuventusFC (@juventusfcen) June 30, 2021
"Direksi telah menganalisis dampak pandemi Covid-19 pada tiga tahun 2019/22 dan menetapkan pedoman untuk penambahan modal. Maurizio Arrivabene untuk mengawasi Area Sepak Bola," tulis keterangan resmi Juventus lewat akun twitter klub dikutip Kamis 1 Juli 2021.
Selain Arrivabene, nama lain yang sebelumnya sempat masuk bursa calon CEO baru Juventus yaitu mantan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. Sosok Zidane juga tak asing bagi klub, ia pernah membela Juventus sebagai pemain dalam kurun 1996-2001.
Sementara itu, Arrivabene sendiri menjabat sebagai kepala tim Formula 1 Ferrari sejak tahun 2014 hingga 2019. Kemudian posisinya digantikan oleh bos tim Ferrari sekarang yakni Mattia Binotto.
Di masa kepemimpinan Arrivabene, khususnya musim 2017 dan 2018, tim Kuda Jingkrak gagal bersaing dengan tim Mercedes F1.
Sejak kepergian Arrivabene, prestasi Ferrari hingga saat ini juga belum menanjak. Di ajang F1 musim 2021 yang sedang berjalan, Ferrari yang diperkuat Charles Leclerc dan Carlos Sainz masih berada di bawah Red Bull dan Mercedes pada tabel klasemen sementara F1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News