"Tampaknya pemilik dari Amerika ini punya cara yang aneh dalam mengatasi hal. Yaitu dengan tidak menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang yang bekerja untuk mereka," kata Capello kepada Sky Italia.
"Mereka melakukannya ketika Mourinho memimpin latihan di Trigoria dan mengatakan ia tak lagi menjadi pelatih. Tidak ada sensitivitas di sana, benar-benar murni sebagai bisnis," paparnya.
"Mereka adalah pemilik dan mereka yang memutuskan, tapi saya percaya ada sesuatu yang lebih, yaitu rasa hormat terhadap mereka yang bekerja dengan anda. Mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang berbeda ketimbang memberikan pernyataan yang dingin," kecamnya.
Capello menilai keluarga Friedkan tak pernah sepakat dengan cara Mourinho melatih. Mereka juga dianggap tak memperlakukan Mourinho sebagai pelatih kelas dunia yang banyak berkontribusi untuk sepak bola.
"Sudah jelas bahwa mereka tidak pernah sepakat. Mourinho membuat beberapa permintaan, tapi tak pernah mendapat jawaban dan ini adalah sinyal bahwa mereka tidak bekerja dengan baik," bebernya.
"Saya merasa Mourinho diperlakukan seperti seseorang yang tak pernah melatih Roma, dengan cara yang sangat tidak hormat terhadap pelatih yang telah memberikan banyak hal dalam sepak bola dunia, tidak cuma di Eropa. Itu adalah sikap yang tidak meyakinkan dan saya tak bisa menerimanya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News