Melansir dari laman Sempremilan, Reijnders direkrut Milan dari AZ Alkmaar dengan mahar 20 juta plus add-ons. Gelandang berusia 24 tahun itu sudah secara resmi diperkenalkan, Rabu 19 Juli 2023. Reijnders terikat kontrak hingga 30 Juni 2028.
Bergabungnya Reijnders ke Milan cukup menyita perhatian publik, khususnya para pecinta sepak bola di Indonesia. Pasalnya, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu sempat ditawari membela Timnas Indonesia oleh PSSI pada tahun lalu?
Lantas, siapa sih sebenarnya Tijjani Reijnders dan apa benar dia memiliki darah Indonesia? Mari kita simak profilnya.
Profil Tijjani Reijnders
Tijjani Reijnders lahir di Kota Zwolle, Belanda, pada 29 Juli 1998. Ia diyakini memiliki darah Indonesia dari sang ibu yang berasal dari Maluku. Sementara itu, darah sepak bola Reijnders berasal dari sang ayah Martin Reynders, yang juga berprofesi sebagai pesepak bola profesional dan berkarier di Belanda, Amerika Serikat hingga Finlandia. Martin Reynders berposisi sebagai penyerang.
Adapun, adik Reijnders yaitu Eliano Reijnders (22 tahun) juga berprofesi sebagai pesepak bola dan saat ini bermain untuk Jong Utrecht dengan status pinjaman dari PEC Zwolle. Sama seperti Reijnders, sang adik juga berposisi sebagai gelandang tengah.
Karier Sepak Bola Tijjani Reinders
Tijjani Reinders sudah menunjukkan minat dan bakatnya di dunia sepak bola sejak kecil. Pada usia 5 tahun, Reijnders sudah menimba ilmu sepak bola di tim junior Zwolle.
Pada usia 13 tahun, Reijnders direkrut tim junior FC Twente dan bermain di level junior hingga U-17 sebelum akhirnya dikontrak satu tahun bersama CSV '28. Pada musim 2016-2017, Reijnders kembali ke kampung halamannya dan memperkuat tim junior PEC Zwolle dan kemudian menembus tim utama Zwolle.
Pada 2017, Reijnders melanjutkan karier dengan bergabung ke tim U-21 AZ Alkmaar dan berhasil menembus tim utama AZ pada 2018. Dalam 93 penampilannya bersama AZ Alkmaar, Reijnders mencatatkan 93 penampilan dengan koleksi 19 gol untuk tim U-21 dan tujuh gol di tim senior AZ.
Reijnders sempat dipinjamkan ke RKC Waalwijk selama enam bulan (Januari - Juni 2020) di mana ia mencatatkan delapan penampilan. Ia kemudian kembali lagi ke AZ Alkmaar dan menjadi pemain andalan di lini tengah.
Reijnders dikenal sebagai gelandang tangguh yang tak hanya memiliki teknik individu di atas rata-rata, tapi juga visi permainan yang luar biasa. Reijnders merupakan salah satu faktor kunci di balik kesuksesan AZ bersaing di lima besar klasemen Eredivisie dalam dua musim terakhir.
Tak hanya di kompetisi domestik, Reijnders juga menjadi andalan AZ Alkmaar di kompetisi Eropa, UEFA Europa Confrence League pada musim 2021-2022 dan 2022-2023. Di musim lalu, Reijnders sukses membantu AZ menembus hingga babak semifinal Confrence League di mana ia memainkan 12 laga dengan koleksi satu gol dan dua assist.
Memasuki kompetisi musim 2023-2024, Reijnders yang memasuki usia 24 tahun, akan memulai petualangan baru yang lebih menantang. Ia direkrut salah satu klub terbaik dunia, AC Milan.
Reijnders akan mencoba meneruskan tongkat estafet gelandang asal Belanda yang sukses bersama I Rossoneri. Sebelumnya, kita sudah mengenal pemain-pemain seperti Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard dan Clarence Seedorf yang berhasil meraih prestasi besar bersama I Rossoneri. Mampukah Tijjani Reijnders mengikuti jejak para seniornya itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id