Inzaghi mengucapkan pamit dari Inter Milan usai gagal meraih trofi Liga Champions. Pelatih 49 tahun itu berlabuh ke klub Arab Saudi, Al Hilal.
Selama empat tahun di Inter, mantan penyerang itu tentu sudah memberikan yang terbaik bagi skuad Nerazzurri. Inzaghi bisa memaksimalkan potensi pemain yang ada, dengan keterbatasan finansial.
Kendati kerap dilanda masalah, nyatanya bukan halangan bagi Inzaghi memberikan kontribusi terbaik. Dirinya mampu membawa Nerazzurri juara Liga Italia musim 2023 -- 2024, dan mampu bersaing pada musim 2024 -- 20025, walaupun hanya terpaut satu poin dari Napoli.
Baca juga: Inter Disarankan Rekrut Rasmus Hojlund
Inzaghi sudah mengoleksi dua titel Coppa Italia, tiga gelar Piala Super Italia, dan dua kali berada di final Liga Champions. Namun, Inter gagal dalam meraih dua kesempatan untuk menjadi jawara Eropa.
Melansir Football Italia, Dumfries memberikan kesan jika pengaruh sang pelatih bagi Inter memberikan kesolidan dalam skuat yang dipimpinnya. Kepergian Inzaghi membuat Dumfries terpukul dan kini mereka harus menyesuaikan lagi dengan pelatih anyar Christian Chivu.
“Itu sangat berat buat saya dan semua pemain. Kami sangat dekat dengan Inzaghi. Kami gabung Inter pada saat yang bersamaan dan semua yang saya bangun di sini dikerjakan bersamanya,” kata Dumfries.
“Kami seperti keluarga selama empat tahun. Itulah sebabnya kepergiannya terasa seperti sebuah akhir siklus, bukan cuma dalam sepak bola, melainkan juga dalam kehidupan," sambungnya.
“Begitulah hidup, tentang beranjak dan menerima tantangan-tantangan baru. Saya senang Inzaghi menemukan petualangan baru dan kami juga melangkah dengan kegembiraan. Sekarang kami punya pelatih bagus untuk berjuang bersama-sama,” tutupnya. (Victor Rodam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
