Arsitek Milan, Sergio Conceicao, sedikit kecewa dengan performa pasukannya terutama pada babak pertama. Mereka tidak menjalankan skema yang ia inginkan yaitu menekan Inter dengan garis pertahanan tinggi.
"Kami mencoba untuk menekan lebih tinggi pada babak pertama, tapi tidak ada seorang pun yang berpikiran sama, jadi kami meninggalkan ruang penting untuk serangan balik," kata Conceicao kepada DAZN.
"Kami mempersiapkan diri untuk pertandingan ini dengan sedikit berbeda. Saya suka menekan dengan tinggi dan tidak membiarkan lawan membangun serangan," jelasnya.
Skema Milan baru berjalan jelang akhir babak pertama. Dan terbukti ketika Tammy Abraham memenangkan bola di area Inter dan melancarkan serangan balik yang dituntaskan Tijjani Reijnders.
"Kami mencetak gol setelah Tammy memenangkan bola di area lawan. Kami harus mengerjakan ini. Kami punya sikap yang tepat, tapi kami harus bekerja, kami semua sepakat dengan ini," paparnya.
"Kami harusnya bisa melakukan hal lebih baik pada babak pertama. Saya paham momen dan situasinya, tapi kami harus lebih kuat dari ini," bebernya.
"Kami di Milan dan pemain harus bertanggung jawab untuk menguasai bola dan menghentikan lawan, tidak membiarkan mereka terlalu sering mengalirkan bola ke gawang kami," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
