Duel Konate dan Sterling di laga Chelsea vs Liverpool. (Foto: dok AFP)
Duel Konate dan Sterling di laga Chelsea vs Liverpool. (Foto: dok AFP)

Usai Dikalahkan Liverpool di Final Carabao Cup, Chelsea Jadi Tim 'Terburuk' di Inggris

Adri Prima • 26 Februari 2024 18:48
Jakarta: Kekalahan atas Liverpool di final Carabao Cup 2024 yang berlangsung di Stadion Wembley, London, Minggu, 25 Februari 2024 malam Wib mencatatkan rekor tersendiri bagi the Blues, Chelsea.
 
Bagaimana tidak, Chelsea mencetak rekor memilukan sebagai tim Inggris pertama sepanjang sejarah yang takluk enam kali secara beruntun di final kompetisi domestik. Rekor ini tidak pernah terjadi pada tim-tim Inggris manapun.
 
Adapun rentetan kekalahan the Blues di laga final antara lain kalah adu penalti dari Manchester City di final Piala Liga 2019, lalu keok di tiga final Piala FA berturut-turut (2020, 2021, dan 2022. Chelsea kembali ditumbangkan the Reds lewat adu penalti pada final Piala Liga 2022 dan, dua tahun berselang, kembali takluk oleh Liverpool di kompetisi yang sama, tadi malam.

Terakhir kali Chelsea memenangi final domestik adalah saat membungkam Manchester United 1-0 di Piala FA 2018, saat masih ditangani Antonio Conte. 
 
Baca juga: Pasang 'Skuad Bocil', Ini 5 Fakta Liverpool Juara Carabao Cup
 

Pochettino sebut kakalahan dari Liverpool menyakitkan


Pelatih Chelsea Mauricio Pochettino mengungkapkan para pemainnya terluka setelah dikalahkan Liverpool yang menurunkan banyak pemain akademi.
 
Pochettino mengakui bahwa ini adalah kekalahan yang "menyakitkan", tetapi ia ingin para pemainnya merasakan hal tersebut dalam upaya membangun tekad mereka ke depan.
 
"Mereka sangat kompetitif dan sekarang kami perlu bergerak maju. Mereka perlu merasakan kepedihan. Tidak ada yang bisa Anda katakan kepada saya yang bisa membuat saya merasa lebih baik. Tidak ada. Mereka perlu merasakan kepedihan seperti kita," kata Pochettino, dikutip dari Football London.
 
"Kami perlu berkembang dan bersaing di level ini melawan tim yang bersaing memperebutkan hal-hal besar dalam delapan tahun terakhir,” sambungnya.
 
Lebih lanjut, Pochettino menambahkan kalai ia sangat kecewa dengan kekalahan tersebut. "Saya merasakan hal yang sama dengan para pemain. Saya sangat kecewa, sangat menyakitkan. Dalam sepak bola, yang terpenting adalah mendapatkan peluang," ungkap Pochettino.
 
Menurut manajer asal Argentina tersebut, Chelsea sejatinya bermain kompetitif dan mendapatkan banyak peluang emas. Hanya saja mereka gagal mengkonversi gol.
 
"Ketika Anda tiba di final, namun setelahnya Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan, semua upaya setelah tujuh atau delapan bulan, itu sangat besar. Itu menyakitkan. Tapi kami tampil kompetitif," kata Pochettino.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan