Pertandingan baru berjalan satu menit, Alejandro Garnacho memang berhasil membawa MU unggul lebih dulu. Namun, Bodo/Glimt bisa membalikkan keadaan dengan cepat lewat gol Hakon Evjen (menit ke-19) dan Philip Zinckernagel (menit ke-23).
MU baru berhasil memastikan kemenangan berkat brace atau sepasang gol Rasmus Hojlund pada menit ke-45 dan ke-50. Fakta menariknya, hasil ini adalah kali kedua MU kebobolan dua gol dalam waktu 23 menit di awal pertandingan kandang dalam kompetisi Eropa.
Kemudian, statistik pertandingan juga menunjukkan Bodo/Glimt tampil lebih efektif. Sebab, klub Norwegia itu hanya menguasai 28% penguasaan bola, tapi mampu melepaskan tujuh tembakan yang empat di antaranya tepat sasaran. Di sisi lain, MU yang lebih sering menguasai bola hanya memiliki 6 tembakan on target dari 20 percobaan.
Baca juga: Amorim Gelisah Lihat MU Menang Tipis atas Bodo/Glimt
Kemenangan ini memang debut manis bagi Amorim. Namun, ia harus segera memperbaiki performa MU yang masih terlihat rapuh. Terlebih, Setan Merah akan menghadapi lawan-lawan berat dalam beberapa pekan ke depan, termasuk Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.
"Tentu saja, ini akan memakan waktu dan kami sudah bisa melihat beberapa pola. Sekarang saatnya bagi kami untuk membangun tim," ucap Hojlund terkait formasi 3-4-3 yang digunakan pelatih barunya.
"Bagi saya, sistem ini mengingatkan saya pada cara saya bermain dalam formasi 3-4-3 di Atalanta. Sistem ini cocok untuk saya," tambahnya.
Kemenangan ini menjadi titik awal Amorim untuk membangun kembali MU. Tapi, ia harus bekerja keras untuk memperbaiki performa tim dan mempersiapkan para pemain untuk menghadapi tantangan lebih berat di masa depan. (Laura Oktaviani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
