Melihat potensi tersebut, Real Madrid sempat digadang-gadang bakal merekrut Havertz pada kala itu. Namun, alih-alih ke Santiago Bernabeu yang dikenal apik mengembangkan pemain muda, Havertz malah pindah ke Chelsea dengan nilai kesepakatan 62 juta poundsterling (sekitar Rp1,1 triliun).
"Kai adalah salah satu pemain terbaik seusianya di dunia sepak bola. Jadi, kami sangat senang masa depannya ada di Chelsea," kata direktur Chelsea saat itu Marina Granovskaia ketika mengumumkan perekrutan Havertz seperti dikutip dari The National News.
Tapi tiga tahun kemudian, karier Havertz malah meredup bersama The Blues. Bahkan pada musim lalu, penyerang serba bisa itu hanya mampu mencetak 9 gol dalam 47 laga di semua kompetisi dan Chelsea pun harus terpuruk finis di urutan ke-12 Liga Primer Inggris.
Kegagalan Havertz di Chelsea dikaitkan dengan beberapa hal. Ia disebut-sebut masih butuh waktu adaptasi dengan tim karena isu pandemi covid-19 masih santer kala itu. Kemudian, Havertz juga harus berjuang dengan kebugarannya karena sempat tertular virus mematikan tersebut.
Kini, Arsenal yang juga terkenal dengan pengembangan pemain muda digadang-gadang telah menjadikan Havertz sebagai rekrutan pertama di lantai bursa transfer pemain. Jika benar terjadi, kepindahan itu diyakini mampu membangkitkan potensi Havertz karena Arsenal bakal tampil di Liga Champions musim depan.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta melihat Havertz sebagai pemain nomor 8 yang memiliki gaya permainan mirip Antoine Griezmann yang pernah membantu Prancis menjuarai Piala Dunia. Havertz tentu dinilainya memiliki kecerdasan dan punya keunggulan memberi assist apabila ditempatkan sebagai gelandang serang. (Jennifer Carorine Gouw/The National News)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id