Tawaran tersebut sejatinya sudah diajukan Netflix sejak beberapa bulan lalu dan mereka siap melibatkan Box to Box Films--perusahaan yang sukses membuat film dokumenter tentang Formula 1. Namun, penolakan tetap terjadi karena dalam durasi tiga tahun kerja sama hanya
dihargai 5 juta poundsterling per musim.
Dalam proposal itu disebutkan juga bahwa akses kamera akan diberikan kepada direktur, manajer dan pemain, hingga dibawa ke ruang ganti. Tapi, pihak klub malah khawatir kerja sama itu bisa berdampak langsung terhadap hak lelang TV domestik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ide membuat konten klub-klub Liga Inggris ini sejatinya sudah muncul sejak tahun lalu lewat pembawa acara talkSPORT dan mantan pemilik Crystal Palace, Simon Jordan. Tapi saat itu, dia mengusulkan agar diproduksi oleh operator kompetisi demi meraup keuntungan yang lebih besar.
"Itulah yang seharusnya terjadi dan telah saya bicarakan selama sekitar tiga atau empat tahun agar Liga Primer Inggris membangun platform sendiri dan memiliki konten sendiri, dari pada melakukannya melalui outlet pihak ketiga seperti Sky, BT dan kesepakatan luar negeri yang telah mereka tandatangani," ungkap Simon Jordan.
"Jika anda membangun platform sendiri, seperti ide Netflix yang telah saya perdebatkan selama beberapa waktu, menagih 100 juta orang di seluruh dunia yang akan dengan mudah berlangganan 9,99 Poundsterling per bulan tidak goyah. Dalam hal biaya, Anda akan menghasilkan 10-12 miliar poundsterling miliar per tahun," tambahnya. (Jennifer Carorine Gouw/Talk SPORT)