Anak asuh Ole Gunnar Solksjaer bisa saja menyamakan kedudukan di masa injury time saat mereka mendapat hadiah penalti usai pemain Aston Villa, Kortney Hause menyentuh bola dengan tangannya.
Bruno Fernandes yang maju sebagai algojo gagal mengeksekusi. Tendangannya jauh melayang tinggi di atas mistar gawang.
Kegagalan Bruno juga diwarnai momen menarik. Salah satunya adalah psywar yang dilakukan kiper Aston Villa, Emiliano Martinez.
Tepat di depan Bruno Fernandes, Martinez menantang bahkan sempat menunjuk Cristiano Ronaldo untuk mengambil tendangan penalti tersebut. Provokasi tersebut tidak ditanggapi oleh Ronaldo.
Shithousery from Martinez..Asking Ronaldo to take the penalty because Bruno wouldn't score ...The dance at the end is just an icing on the cake.... pic.twitter.com/ci6UKqrtp9
— iam.WuodNyamalo.???????? (@co_oling) September 25, 2021
Namun, provokasi Martinez sepertinya memberikan beban tersendiri bagi Bruno Fernandes. Terbukti penaltinya gagal dan MU harus menelan kekalahan di kandang sendiri. Tak cukup itu saja, Martinez bahkan merayakan kegagalan Bruno dengan berjoget di depan ribuan fans MU.
Psywar seperti itu bukan yang pertama kali dilakukan Martinez. Saat membela Argentina di final Copa America 2021, mantan kiper Arsenal itu juga melakukan provokasi yang memberikan keuntungan untuk timnya.
Ketika babak adu penalti, Martinez kerap berupaya merusak mental dan konsentrasi lawan dengan kalimat-kalimat intimidasi.
"Bola itu terlihat agak besar untukmu. Kamu gugup, kan? Saya tahu kamu gugup. Saya juga tahu arah tendanganmu. Lihat bagaimana saya akan mengalahkanmu," kata Martinez kepada pemain timnas Kolombia Yery Mina.
Cara-cara provokatif dan melancarkan psywar pada lawan memang tidak melanggar aturan. Selama tidak bermuatan rasisme, setiap pemain sah-sah saja melontarkan psywar seperti yang dilakukan Emiliano Martinez.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News