Dua kesialan yang dimaksud adalah tendangan bebas Harry Kane yang membentur tiang gawang dan penalti City, yang menurutnya "khas sepak bola era modern". Mourinho menyayangkan itu terjadi karena timnya sudah cukup berani dalam menyerang.
"Dari aspek sepak bola, saya percaya di babak pertama, kami tampil bagus, memulai laga dengan positif, tidak dilanda rasa takut, tanpa masalah, termasuk dalam bertahan, bahkan berusaha bermain menyerang," ujar Mourinhos selepas laga seperti dilansir laman resmi Tottenham.
"Sekali lagi, kami sial, dengan bola Harry Kane, yang saya tidak paham gagal menjadi gol dan juga sial dengan sebuah penalti khas sepak bola era modern. Tetapi saya menyukai penampilan pada babak pertama karea sangat positif," tambahnya.
Tottenham tertinggal lebih dulu akibat tendangan penalti Rodri Hernandez pada menit ke-23. Setelah itu, Ilkay Guendogan memperburuknya dengan mencetak sepasang gol pada menit ke-50 dan ke-66.
Gol kedua City diyakini Mourinho merupakan pukulan telak bagi mental para pemain Tottenham. Jadi sekalipun berusaha bangkit selepas dibobol Guendogan, situasinya sudah terlanjur sulit.
"Ketika Anda kebobolan setelah lima menit babak kedua, itu sulit, sebab kelelahan dan aspek mental mendera para pemain," kata Mourinho.
"Para pemain terus berjuang hingga akhir, dan saya merasa hasil ini terlalu sadis, amat sangat sadis," tambahnya.
Hasil laga ini membuat Tottenham menelan empat kekalahan dalam lima pertandingan Liga Primer Inggris terakhirnya. Kemudian, mereka pun harus terima tertahan di urutan delapan klasemen sementara dengan koleksi 36 poin. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
