Bahkan, Persija mampu mengalahkan Persib 2-0 pada final leg pertama di Stadion Maguwoharjo Sleman, Kamis malam, 22 April 2021.
Atas kemampuannya, suporter Persija di media sosial mulai memuji kelihaian Sudirman meramu tim. Tak hanya memuji, Sudirman dijuluki sebagai 'Pep Guardiman' istilah padanan dengan pelatih asal Spanyol, Pap Guardiola.
Mendengar hal itu, Sudirman mengakui tak mudah membesut tim untuk awal masa karir kepelatihan. Menurut dia, kritik dan pujian harus ia terima agar bisa berkembang lebih baik ke depan.
"Kritikan siapapun jadi jamu bagi saya untuk berbuat baik untuk Persija. Terima kasih warganet, (julukan 'Pep Guardiman') itu menjadi obat terbaik," kata Sudirman dalam konferensi pers virtual usai pertandingan lawan Persib.
Tuah Sudirman masih diharap berlanjut untuk Persija. Menurut Sudirman, grafik kemampuan pemain menjadi dasar siapa yang akan dimasukan skuat utama.
Marco Simic yang dalam dua laga sebelumnya tak mampu mencetak gol diputuskan di bangku cadangan. Sudirman lantas memberikan kepercayaan pemain muda, semacam Braif Fatari dan Taufik Hidayat.
"Keputusan menurunkan pemain sebagai starter dilihat dari pick perform-nya. Jika (pemain) yang senior menurun, pakai pemain muda. Malam ini bisa menunjukkan hasil positif," ujarnya.
Penampilan bagus Taufik dan Braif akan menambahkan kepercayaan diri pada lega ke depan. Ia berharap semua pemain muda lebih termotivasi akan terus mengangkat tim pada masa depan.
"Banyak hal masih perlu kami perbaiki ke depan. Saya juga belum tahu kondisi pemain yang cedera. Semua akan dievaluasi. Ini jadi tantangan agar pemain cedera di hari leg kedua bisa pulih," tutur pelatih yang menjabat kapten Timnas Indonesia saat merebut medali enas SEA Games 1991 Manila itu.
Video: Suporter Chelsea yang Berunjuk Rasa Tentang ESL, Petr Cech Turun Tangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News