Mantan striker Persipura Jayapura itu diketahui menyandang status ASN di Kantor Otonomi Daerah Pemerintah Provinsi Papua. Kemudian, status itu dikhawatirkan bakal mengganggu kariernya sebagai penggawa Borneo.
"Kami sepakat untuk mengontrak Bochi selama dua musim. Namun semua tergantung bagaimana statusnya sebagai pegawai negeri di Jayapura," kata COO Borneo FC Ponaryo Astaman dikutip dari laman resmi klub, Rabu (21/7/2021).
"Kalau memang (status ASN) tak masalah, maka dua musim terakhir Bochi akan bersama kami," tambah pria yang akrab disapa Popon tersebut.
Tidak ada yang menduga Boaz bakal berlabuh ke Borneo FC setelah dipecat Persipura karena kasus indisipliner. Tapi, asa besar Borneo tetap disematkan kepada mantan penyerang andalan timnas Indonesia tersebut.
Popon menjelaskan, pihaknya sudah memikirkan soal status pemain berusia 35 tahun itu dalam kontrak yang disepakati. Artinya, terdapat beberapa opsi yang sudah dipahami Bochi apabila tidak bisa membela Borneo selama dua musim.
"Namun kami tetap berharap Bochi bisa dua musim bersama Borneo FC. Kehadirannya akan sangat kami butuhkan. Tapi, ya itu tadi, semua tergantung kondisi Bochi nantinya," tutur Popon.
Mengenai proses kepindahan suami dari Adelyna Gedy tersebut, Popon menjelaskan semua prosesnya berjalan baik. Tapi sebelum Bochi hengkang dari Persipura, diakuinya belum ada pembicaraan sama sekali tentang keinginan Borneo untuk memboyongnya.
"Saya sebagai teman memang sering berkomunikasi. Tetapi setelah ada kepastian Bochi hengkang dari Persipura, komunikasi kami menjadi lebih intens sampai akhirnya Bochi kami boyong ke Samarinda," pungkas Popon. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News