Bukan tanpa sebab Jatim dipilih menjadi target pertama sosialisasi Inpres Percepatan Pembangunan Sepak Bola. Pasalnya, wilayah tersebut menjadi penyumbang klub terbanyak di kompetisi Liga 1.
Setidaknya ada lima klub Liga 1 2021-2022 yang berasal dari Jatim. Di antaranya Persebaya Surabaya, Arema FC, Madura United, Persela Lamongan, dan Persik Kediri.
"Kenapa Jawa Timur mengawali ini (sosialisasi Inpres No 3 Tahun 2019), karena ada lima klub yang ada di Liga 1. Saya dan teman-teman bersepakat mulai dari Jawa Timur dan akan roadshow ke berbagai tempat," kata Menpora saat jumpa pers virtual, Jumat 4 Juni 2021.
Inpres No 3 Tahun 2019 menurutnya merupakan bentuk perhatian besar Presiden Joko Widodo kepada sepak bola. Terlebih, Jokowi sudah langsung mengingatkan Menpora soal sepak bola saat pertama kali ditunjuk, Oktober 2019 lalu.
"Pemerintah sangat serius untuk membangung sepak bola, dan arahan Pak Presiden karena sekarang sedang situasi pandemi kami tetap menjaga supaya protokol kesehatan tetap bisa dilakukan dengan disiplin," lanjut menteri asal Gorontalo itu.
Sosialisasi di Jatim ini pun turut dihadiri Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, serta anggota Exco PSSI Haruna Soemitro. Khofifah berharap Inpres ini bisa mempercepat perkembangan sepak bola nasional.
"Tentu kami menyampaikan terima kasih bahwa sosialisasi Inpres No 3 Tahun 2019 ini diawali di Jawa Timur. Tentu ini menjadi semangat baru bagi lima klub," ujar Khofifah.
"Kami berharap ini akan menjadi kekuatan industri, oleh karena itu ada sport industri, sport tourism ini akan saling memberikan penguatan. Terima kasih Pak menteri sudah memulai sosialisasi Inpres dari Jawa Timur," pungkasnya.
Apresiasi pun disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto. Menurutnya, Inpres No 3 Tahun 2019 ini sangat penting dan strategis, karena amanat dari undang-undang ini harus dilaksanakan bersama.
"Kami ingin peningkatan prestasi sepak bola Indonesia dimulai dengan pengembangan bakat, peningkatan jumlah serta kompetensi wasit dan pelatih, pengembangan sistem kompetisi berjenjang serta berkelanjutan, pembenahan sistem serta tata kelola sepak bola, penyediaan prasarana serta sarana stadion sepak bola di seluruh Indonesia yang sesuai standar internasional serta tempat training centre, dan tentunya mobilisasi pendanaan untuk pengembangan sepak bola Indonesia," ujar Iwan Budianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News