Tata Kelola PSSI Bobrok
Oleh karena itu PSTI mendukung gerakan yang dilakukan elemen suporter seperti Ultras Garuda di kantor PSSI beberapa hari lalu. Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro, menyatakan bahwa keresahan publik dan suporter terkait tata kelola PSSI semakin menguat, terutama karena adanya kesan bahwa federasi tidak berjalan secara kolektif.“Terus terang, saya melihat keresahan suporter itu sangat beralasan. Banyak yang merasa PSSI hari ini berjalan seperti organisasi yang hanya bertumpu pada satu orang. Ketika suporter menyebut ada ‘one man show’, itu bukan sekadar ungkapan emosional—itu cerminan dari kegagalan kolektif dalam tata kelola,” ujar Indro.
Ia menambahkan bahwa pola ini bukan hal baru dalam sejarah federasi. Ketika ditanya apakah PSTI mendukung desakan suporter agar Ketua Umum PSSI mundur, Indro memberikan pernyataan lugas.
“PSSI selalu saja terjebak dalam budaya kultus individu. Federasi akhirnya terlihat seperti panggung pribadi, bukan institusi yang bekerja berdasarkan sistem. Itu harus dihentikan. Tidak boleh lagi ada kesan bahwa PSSI adalah kendaraan siapa pun,” jelas Indro.
Baca juga: Gokil! Rizky Ridho Pimpin Perolehan Suara Puskas Award
“Kalau kita bicara revolusi total, maka semua hal harus dievaluasi tanpa kecuali—termasuk kepemimpinan tertinggi. Jika publik melihat kepemimpinan hari ini tidak membawa perubahan sistemik, maka mundur adalah opsi yang sangat wajar dalam proses perbaikan. Kita tidak boleh alergi pada evaluasi,” lugas Indro.
Indro menegaskan bahwa tujuan utama PSTI bukan sekadar pergantian figur, melainkan perubahan mendasar. Menurut Indro, suporter kini menjadi penyangga moral perubahan sepak bola nasional.
“Yang kami inginkan adalah PSSI yang bekerja dengan sistem yang kuat, transparan, dan tidak lagi dikendalikan oleh satu figur. Kalau seorang pemimpin tidak mampu menciptakan ekosistem itu, ya memang sudah saatnya memberi jalan,” tandasnya.
“Suporter bukan lagi penonton pasif. Kami adalah stakeholder terbesar sepak bola Indonesia. Kalau suara suporter sudah serempak meminta perubahan, itu berarti ada yang sangat tidak beres,” tegas Indro.
“Sudah cukup sepak bola Indonesia diperlakukan seperti properti individu. PSSI harus kembali menjadi milik bangsa. Dan perubahan itu tidak akan terjadi tanpa keberanian untuk mengevaluasi semua, termasuk pucuk pimpinan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id