Kekalahan membuat nasib Laskar Antasari, julukan Barito, yang berada di posisi 17 klasemen sementara dengan poin 31 dari 33 laga, berada di ujung tanduk. Posisi Barito disalip PSS, yang mati-matian menang atas tamunya Persija Jakarta di hari yang sama.
Babak pertama jalannya laga, meski terdapat sejumlah peluang yang diperoleh kedua tim, namun tak ada gol yang tercipta.
Babak kedua, tuan rumah membuka asa lewat gol yang dihasilkan Jaime Moreno pada menit ke-49. Mendapat cutback dari Luca Morelatto, pemain asal Nikaragua ini berhasil menceploskan bola ke gawang PSM.
Juku Eja, julukan PSM, berhasil membuka keran golnya pada menit ke-67. Matheus Vieira yang mendapat umpan Balotelli sukses menaklukkan Hilman Syah dengan sundulan. Skor menjadi 1-1.
Anak buah Bernardo Tavares berbalik unggul pada menit ke-83 lewat gol Neto yang memanfaatkan umpan dari situasi sepak pojok.
Vieira lagi-lagi mencatatkan namanya di papan elektronik usai mencetak gol keduanya di laga ini. Kali ini cutback Dethan diteruskan striker PSM berpaspor Brasil itu, tepatnya pada menit 90+4'. Skor menjadi 1-3.
Masih di masa injury time, pelanggaran terhadap pemain PSM Ricky Pratama berbuah penalti di menit 90+11'. Rasyid Bakri yang menjadi algojo menutup pesta gol PSM ke gawang Barito.
Nasib Barito dan PSS Tergantung Laga Semen Padang
Kalah 1-4, Barito yang membutuhkan kemenangan makin terpuruk di peringkat 17 klasemen sementara Liga 1 dengan poin 31 dari 33 laga. Sementara Liga 1 menyisakan satu laga lagi.
Di laga lain, PSS yang menang atas Persija menang dengan skor 2-1 sehingga naik ke peringkat 16 dengan poin 31 dari 33 laga.
Posisi kedua tim berada di ujung tanduk. Degradasi akan terjadi jika saja Semen Padang yang berada di peringkat 15 menang atas Arema Ahad petang nanti.
Jika menang, maka poin Semen Padang menjadi 35 dari 33 laga dan tak mungkin lagi terkejar. Jika kalah, maka laga pekan terakhir ketiga tim menjadi laga penentu siapa yang bakal bertahan di Liga 1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News