"Bagai Petir di Siang Bolong, ingat pepatah lama yang seperti itu? Ya, begitu perasaan saya ketika tiba-tiba ada Lembaga Survey Indikator Politik membuat survey tentang sepakbola," kata Dali Tahir dalam keterangan resminya, Selasa (15/11/2022).
"Apalagi, isi surveinya terkait dengan Tragedi Kanjuruhan dan yang 'dicecar' adalah posisi Ketum dan Komite eksekutif PSSI. Sebanyak 60,2% responden setuju Ketum PSSI Mochamad Iriawan beserta jajarannya mengundurkan diri dari kepengurusan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral. Begitu judulnya yang membuat saya tersenyum," tambahnya.
"Maaf, kok sama ya dengan keinginan kelompok tertentu? Apalagi, saat ini hasil rekomendasi TGIPF dan Komnas HAM mulai redam gaungnya. Kok, seperti ingin dibangunkan? Buat mereka yang ingin menjadi Ketum dan Exco PSSI, sabaar ya. Ada waktunya kok. Itu yang dikatakan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, Ketum PSSI melalui video sejak dua pekan lalu," ujar Dali yang juga mantan Exco AFF.
Dali melanjutkan, FIFA sendiri sudah menjawab permohonan PSSI untuk mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB). Namun menurut dia, surat yang dijawab bukan oleh sekjen dan juga bukan dari Markas FIFA, Swiss menimbulkan pertanyaan. Selain itu, waktunya juga seperti bertentangan dengan statuta FIFA.
"Jadi, saya merasa lucu saja dengan tokoh lembaga survei itu. Jangan-jangan, maaf ya, dia pun tak tahu bahwa sepak bola punya aturan. Sekali lagi, maaf lho," tegas Dali.
"Menurut pendapat saya sebagai orang yang pernah duduk di Exco AFC dan Komite Etik di FIFA, hal semacam ini belum pernah terjadi di mana pun. Bahkan ketika Sepp Blatter (mantan Presiden FIFA) dan Hammam (mantan Presiden AFC) ada masalah. Saya tidak ingin suudzon (berprasangka buruk) tapi, surveinya kok sama ya? Sekali lagi, saya ingin berprasangka baik, hanya kaget, kok ya seirama," ujar Dali.
"Kok lembaga survei tidak tertarik membuat survei tentang tragedi Gagal Ginjal. Korbannya anak-anak tak berdosa lho. Jumlahnya juga lebih banyak. Kok ini sama seperti yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survey di pilkot, pilbub, pilgub, dan pilpres," tambah pria yang juga pendiri Galatama tersebut.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, beredar kabar yang menyebutkan hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan 60,2 persen masyarakat setuju Ketum PSSI Mochamad Iriawan dan seluruh jajaran Executive Committee (Exco) atau Komite Eksekutif PSSI mundur atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Angka 60,2 persen itu terdiri atas sangat setuju (5,6 persen) dan setuju (54,6 persen). Yang tidak setuju hanya 18,3 persen, dan itu terdiri dari 12,8 persen kurang setuju dan 5,5 tidak setuju sama sekali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News