Alasan pertama, Iwan Bule mengatakan tidak ingin mengorbankan masyarakat banyak yang telah menggantungkan hidup di sepak bola. Terlebih semua Liga di Indonesia, yaitu Liga 1, 2, dan 3 saat ini masih terhenti akibat peristiwa Kanjuruhan.
"Pertama pertimbangan saya untuk KLB adalah, saya tidak ingin mengorbankan marwah sepak bola dan ekosistemnya, di kompetisi itu ada sumber kehidupan yang sangat banyak, bahkan mungkin ada 120 ribu orang yang menggantungkan hidup, di antaranya pemain, pelatih, official, kit man, UMKM, dan sebagainya," kata Iwan melalui keterangan resmi.
Sementara alasan kedua, lanjut dia, ada pengajuan dari dua delegasi atau voter ke PSSI untuk segera dilakukan KLB. Dua surat tersebut datang dari Persis Solo dan Persebaya Surabaya.
"Kedua, ada surat masuk dari voter ke PSSI dari Solo dan Surabaya yang menurut ketentuan KLB itu belum memenuhi syarat, karena harus 2/3, tapi saya mengambil langkah untuk (KLB) agar kondusif suasana di tubuh sepakbola Indonesia," jelasnya.
Merujuk pada statuta PSSI pasal 34 ayat 2 tentang KLB, dijelaskan bahwa Exco PSSI harus menggelar KLB PSSI jika diminta secara tertulis oleh minimal 50 persen anggota PSSI atau 2/3 dari delegasi yang mewakili anggota PSSI.
Jumlah anggota PSSI per Kongres PSSI 2022 adalah 87 voter yang terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub Liga 1, 16 tim Liga 2, 16 kesebelasan Liga 3, Federasi Futsal Indonesia, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia, dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Indonesia.
Artinya, KLB PSSI baru bisa dilakukan jika Exco PSSI menerima permintaan minimal dari 44 anggota PSSI.
"Saya tidak ingin ada pro dan kontra terlalu tajam, sehingga menjadi benturan secara psikologis maupun fisik. Saya tidak mau, oleh karena itu saya lakukan KLB agar betul-betul tidak terjadi apa-apa di lapangan atau diseluruh pemilik suara atau voter," ucapnya.
Dia berharap, dengan dilakukannya KLB, Pemerintah selaku pemangku kepentingan dapat segera memberikan izin untuk Liga 1,2, dan 3 kembali bergulir.
"Ini berkaitan salah satu butir rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan yang mengatakan bahwa pemerintah tidak akan memberikan izin untuk kompetisi apabila tidak dilakukan KLB, itu jadi pertimbangan," tuturnya.
"Dua poin di atas, menjadi alasan agar ekosistem sepak bola tetap bergulir, agar tidak terjadi benturan baik yang pro dan kontra agar tidak merugikan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id