Meski demikian, Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) Andywardhana Putra mengatakan tak bisa menyebut Elwizan sebagai dokter palsu karena perlu penyelidikan lebih lanjut untuk membuktikan itu.
"Jadi, kami tak bisa menyatakan (Elwizan) itu (dokter) palsu," kata Andy setelah dihubungi, Sabtu (4/12/2021).
Sejatinya secara rekam jejak, jasa Elwizan pernah dipakai sejumlah klub profesional dan timnas Indonesia. Apabila Elwizan bukan dokter yang sebenarnya, Andy hanya menilai proses rekrutmen di timnya tidak berjalan dengan baik.
Namun menurut dia, perekrutan Elwizan di PSS telah menyertakan ijazah kuliah yang bisa menjadi bukti resmi tanpa disertai lisensi dan bukti pendukung.
PSS sudah memakai jasa Elwizan sejak 2020. Sebelumnya, dia mengaku tidak bisa mendampingi tim selama dua bulan karena merawat ibunya yang sakit. Setelah itu, PSS malah menyatakan tidak lagi bekerja sama dengan Elwizan per 1 Desember 2021.
"Kami akan lebih hati-hati. Kami akan konfirmasi lagi (saat rekrutmen dokter tim), termasuk ijazah dan lisensi," tutup Andy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
