Berbagai upaya dan pengorbanan sudah ketiganya lakukan agar timnas U-20 makin kuat menyambut turnamen terbesar kedua FIFA tersebut. Tapi, usaha mereka malah berakhir sia-sia karena kesempatan tampil itu sirna akibat FIFA mencoret status Indonesia sebagai tuan rumah.
Sejatinya, bukan hanya Robi, Kakang dan Ferdiansyah yang kecewa dengan situasi tersebut. Namun, hampir semua pelaku sepak bola di Tanah Air, termasuk Persib. Oleh karena itu, para pemain Maung Bandung mengenakan pita hitam di lengan saat melawan Persis sebagai bentuk rasa duka atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Bahkan sebelum bertanding, seluruh pemain Persib dan Persis Solo juga kompak membentangkan spanduk bergambar Bendera Merah Putih, pita hitam dan sebuah bola di lapangan Stadion Pakansari .
"Kami masih berduka tentunya. Masih kesal dan kecewa atas pembatalan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Kesempatan emas untuk tampil di event sepak bola level tinggi demi kemajuan sepakbola Indonesia pupus sudah. Ini juga mengubur harapan semua penikmat sepak bola, tidak hanya timnas U-20," kata Head Communications Persib, Adhi Pratama di Bandung, Rabu (5/4/2023).
Kendati demikian, Robi, Kakang dan Ferdiansyah tetap bersemangat menghadapi Persis ketika mendapat kepercayaan untuk tampil oleh pelatih Luis Milla. Bobotoh pun menunjukkan dukungan untuk ketiga dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Mimpi Tak Akan Pernah Padam".
Namun sebenarnya, spanduk dukungan itu bukan hanya untuk Kakang, Robi dan Ferdiansyah saja. Tapi, dialamatkan juga untuk seluruh pemain muda di Tanah Air. Selain itu, sekaligus untuk menguatkan Persib yang harus berkorban "terusir" dari markas hanya untuk sekedar berlatih dan mencari venue pertandingan kandang.
"Walau kami masih belum bisa menerima kesia-siaan pengorbanan Persib selama ini, perjalanan harus berlanjut untuk mengejar harapan sepak bola yang lebih baik. Kita yakin, suatu saat sepak bola Indonesia bisa berada di level dunia," tutup Adhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
