Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengirimkan permohonan larangan kedatangan suporter Persis ke Sleman kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB). Surat permohonan dari Polda DIY bernomor B/2793/VIII/PAM.3.3/2022/ROOPS dikabulkan PT LIB lewat surat nomor: 437/LIB-KOM/IX/2022 mengenai tidak memberikan kuota tiket penonton kepada suporter Persis.
Panitia pelaksana (Panpel) PSS, Rangga Rudwino mengatakan sudah menerima surat dari PT LIB. Pihak Panpel kemudian tak memberikan kuota tiket untuk suporter Persis.
"Hal ini dikarenakan untuk mengantisipasi dan memelihara situasi keamanan dan ketertiban masyarakat wilayah DIY," ujar Rangga di Sleman.
Sebelum ini, setidaknya dua suporter PSS Sleman, Tri Fajar dan Aditya Eka Putranda, meninggal dunia pada Agustus lalu. Keduanya meninggal karena dianiaya kelompok suporter klub lain.
Rangga mengatakan pihaknya telah bersurat kepada Persis untuk berkoordinasi mengenai tak adanya kuota tiket untuk suporternya. Ia berharap Persis dan suporternya bisa menerima keputusan tersebut.
"Kami berharap (suporter Persis) tidak memaksakan untuk datang ke stadion dan menonton dari rumah," katanya.
Dengan demikian, laga PSS Sleman melawan Persis akhir pekan ini terancam sepi penonton. Pasalnya, salah satu kelompok suporter PSS, Brigata Curva Sud (BCS) sudah memutuskan tidak hadir mendukung langsung timnya ke stadion, baik kandang maupun tandang, selama bulan September.
Meski begitu, penonton umum di luar BCS dan suporter Persis masih bisa menonton ke Stadion Maguwoharjo Sleman. Kelompok suporter PSS, Slemania, juga masih kemungkinan datang ke stadion.
"Kami meminta maaf kepada suporter Persis atas situasi ini. Kami juga sampaikan terima kasih sudah turut berbelasungkawa. Semoga kita semua bisa bersua dalam kondisi yang lebih baik dari sekarang," tutur Rangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
