Klub kembali ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 2025 -- 2026. Setelah pada musim lalu menjadi titik balik dramatis dalam sejarah, bukan hanya sekadar promosi, tapi juga penegasan bahwa mimpi besar tidak pernah benar-benar mati.
Seperti diketahui, sejak degradasi pada musim 2014 lalu, perjalanan Persijap tidak pernah mudah. Klub kebanggaan Kota Ukir itu sempat tercebur hingga ke Liga 3 dan bertahun-tahun harus bertahan dengan modal semangat dan cita-cita anak-anak daerah.
Tanpa kucuran dana besar atau sorotan nasional, klub bertahan dari kerasnya kompetisi, membangun ulang dari puing-puing masa kejayaan.
Namun, musim ini semua berubah, bukan karena keberuntungan, melainkan keyakinan. Di tengah keterbatasan, Persijap justru menunjukkan efisiensi anggaran yang cerdas dan pengelolaan yang disiplin.
Baca juga: Victor Luiz Bertahan di PSM Makassar
Direktur Utama Persijap, Muhammad Iqbal Hidayat, menggarisbawahi bahwa promosi ini bukan sekadar pencapaian sesaat.
“Target kami jelas, menjauhi zona degradasi, dan perlahan membangun fondasi untuk bersaing di papan tengah,” tegasnya.
Kini langkah nyata sudah mulai dijalankan, manajemen berkomitmen mempertahankan 60% pemain inti yang membawa klub ini promosi, disempurnakan dengan rekrutan baru, termasuk beberapa pemain asing.
Iqbal mengungkapkan bahwa tim ini akan dibentuk dengan keseimbangan antara potensi muda dan sistem yang solid bersama pelatih kepala anyar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News