"Kompetisi harus menjadi industri, modern dan terdigitalisasi demi generasi emas menuju Piala Dunia 2030," ujar Fary dalam acara "Kaukus Sepak Bola Nasional - Nyalakan Nyali Membangun PSSI" seperti dilansir Antara, Senin (13/2/2023).
Fary yang pernah menjadi Ketua Departement Sport Intelligences PSSI menjelaskan, 2030 bakal menjadi tahun penting bagi sepak bola karena menandai 100 tahun perhelatan Piala Dunia dan berdirinya PSSI yang juga berusia seabad.
Pria asal Watampone, Sulawesi Selatan itu lantas meminta semua pihak terkait untuk selalu menanamkan rasa cinta dan persatuan demi sepak bola. Sebab, sepak bola nasional adalah harga diri bangsa dan rakyat Indonesia.
Namun, Fary juga mengingatkan bahwa rasa cinta dan semangat persatuan mesti diiringi dengan niat untuk berubah. Terlebih saat ini, Indonesia tertinggal dari negara-negara ASEAN lain, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura, khususnya soal kompetisi profesional kasta tertiggi.
"Sepak bola itu cinta, termasuk mencintai kompetisi yang sehat dan teratur, juga mencintai tim nasional semua umur. Jadi, saya mengajak semuanya agar jangan mau lagi ribut, terpecah belah," tutup anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu.
Fary merupakan salah satu dari lima calon ketua umum PSSI 2023-2027. Selain dia, terdapat nama AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi dan Erick Thohir. Pemilihan ketumnya itu sendiri baru bakal dilakukan saat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis 16 Februari mendatang. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id