"Jadi, awalnya yang bisa menonton itu cuma para undangan. Kemudian, kalau situasi pandemi masih terkendali, bisa ditingkatkan jadi 500 penonton dan seterusnya. Artinya bertahap. Kami belum berani kalau langsung 5.000 orang, misalnya," kata Akhmad seperti dlansir Antara, Jumat (21/5/2021).
Menurut Akhmad, jika menghadirkan para undangan dalam tahap awal bisa mengurangi risiko penularan covid-19, maka LIB bisa menangani sekaligus membiasakan diri dengan sistem yang akan dibangun.
Nantinya, sistem tersebut bakal diterapkan sambil kerja sama dengan Kementerian Kesehatan karena LIB hanya mempersilakan masyarakat yang sudah divaksin untuk menyaksikan laga di stadion.
"Dan itu harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Data soal vaksinasi ini tentu hanya bisa disinkronkan dengan catatan dari Kementerian Kesehatan," tutur Akhmad.
Dalam mengkaji kehadiran penonton di stadion, LIB juga mengacu kepada FIFA, AFC serta pelaksanaan liga-liga di negara tetangga.
"Kami melihat dan sudah menjalin komunikasi juga dengan penyelenggara Liga Thailand, Malaysia dan Vietnam yang sudah ada penontonnya di stadion," pungkasnya.
Realisasi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia akan didiskusikan lebih detail dalam rapat koordinasi (rakor) seluruh pihak terkait pada Selasa 25 Mei mendatang. Salah satu pembahasannya, soal menghadirkan penonton di dalam stadion.
Kemudian, meski belum mengantongi izin keramaian dari Polri, PSSI berencana menggelar Liga 1 Indonesia pada 3 Juli 2021 untuk kemudian dilanjutkan dengan kick-off Liga 2 pada dua pekan kemudian. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
