"Iya, klien (Putut Widjanarko) keberatan dituding dalam pengaturan skor. Sehingga hal tersebut berpotensi mencemarkan nama baiknya," ujar Pitra seperti dilansir Antara, Senin (1/11/2021).
Pitra menjelaskan, langkah yang ia ambil bersama kliennya adalah mengeluarkan rilis dan membuat somasi terbuka kepada pihak terkait yang mengatakan kliennya terlibat pengaturan skor.
Ia menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum jika pihak-pihak yang terkait tidak melakukan permintaan maaf secara terbuka soal tudingan pengaturan skor kepada kliennya dalam kurun waktu 3x24 jam.
"Ini baru kita somasi terbuka melalui rilis tersebut. Pak Putut juga akan berikan klarifikasi ke PSSI. Apabila (pihak-pihak yang menuding soal pengaturan skor) tidak minta maaf, akan kami proses hukum," kata Pitra.
Selain itu, Pitra menjelaskan Putut Widjanarko hengkang dari kursi kepelatihan Perserang dikarenakan hasil pertandingan yang kurang maksimal, bukan karena dipecat.
Pada hari ini, Putut beserta kuasa hukumnya mengeluarkan rilis yang intinya membantah terlibat pengaturan skor ketika menjabat sebagai pelatih Perserang.
Kabar Putut dituding sebagai pelaku pengaturan skor mencuat setelah manajer Perserang Babay Karnawai mengatakan ada lima pemain dan satu pelatih yang terindikasi melakukan itu saat timnya menghadapi RANS Cilegon FC, Persekat Tegal, dan Badak Lampung FC di ajang Liga 2 Indonesia musim ini. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News