Akibatnya, banyak pemain dan pelatih Arema yang mengalami trauma berat. Pelatih Arema, Javier Roca, membeberkan bahwa dirinya sempat mengalami gangguan tidur selama tiga hari dan beberapa pemainnya juga kesulitan tidur selama beberapa pekan.
"Tidur masih sangat terganggu karena kejadian itu kan kita, sebagai pelaku sepak bola, tidak pernah alami dan semoga tidak akan pernah terjadi lagi. Tapi satu, dua, tiga hari kita mulai datangi rumah duka korban, tapi dengan kejadian seperti itu memang tidak ada yang siap," kata Roca dalam Metro Sport Podcast yang tayang di kanal YouTube MetroTV pada Sabtu (22/10).
"Karena setelah kejadian itu ada banyak kejadian yang sangat mengerikan di ruang ganti, para pemain pada minggu pertama banyak yang syok. Mereka banyak yang telpon saya kalau mereka ada yang tidak kuat untuk datang ke rumah duka, ada yang susah tidur, ada yang minta libur ketemu keluarga, jadi macam-macam karena setiap orang punya cara masing-masing untuk hadapi situasi itu," bebernya.
Roca dan para pemain Arema mengaku masih merasa bersalah karena kekalahan 3-2 dari Persebaya Surabaya. Menurutnya, jika timnya bisa menghindari kekalahan maka tragedi itu takkan terjadi.
"Secara keseluruhan kami semua sangat sedih dan saya yakin ada banyak, termasuk saya juga, yang punya rasa bertanggungjawab atas kejadian seperti itu. Kami merasa bersalah karena hasil pertandingan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id