Peristiwa nahas itu lantas mendapat perhatian dari berbagai kalangan publik Tanah Air. Salah satunya dari Partai NasDem.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pun mengajak seluruh anggotanya mengheningkan cipta untuk memberi penghormatan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan itu. Penghormatan itu dilaksanakan jelang acara pengumuman calon presiden (capres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di NasDem Tower, Senin, 3 Oktober 2022.
@syahrialtasri Hening Cipat Partai NasDem Atas Suadara Kita Pada Tragedi Kanjuruan Malang. #kanjuruan #liga1 #Malang #arema #PartaiNasDem #fyp #PSSI #FIFA #Sepakbola #aniesbaswedan #pilpres2024 ? Gugur Bunga - Jaya Suprana
"Saudara-saudara semuanya, saya ingin mengajak saudara-saudara untuk berdiri sesaat guna mengheningkan cipta atas tragedi yang terjadi terhadap saudara-saudara kita di Stadion Kanjuruhan Malang," ujar Surya Paloh.
Pada kesempatan itu, Surya Paloh juga menyampaikan belasungkawanya terhadap keluarga korban. Ia berdoa semoga arwah korban yang meninggal bisa mendapat tempat layak di sisi Tuhan.
| Baca: 125 Jasad Korban Tragedi Kanjuruhan Dipastikan Telah Kembali ke Keluarga |
Kronologi Tragedi Kanjuruhan
Insiden bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan untuk meluapkan kekecewaan atas kekalahan tim kesayangannya dengan skor 2-3 dari Persebaya. Di sisi lain, pemain Persebaya langsung meninggalkan area stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri berjenis Barracuda.
Ricuh suporter makin membesar ketika sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lain. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI yang berusaha menghalau kalah jumlah hingga akhirnya menembakkan gas air mata, termasuk ke arah tribune.
Tembakan gas air mata membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Setelah itu, para pendukung yang panik makin berdesakan keluar gerbang stadion tanpa memikirkan keselamatan yang lain dan jumlah tenaga medis yang disiagakan juga kalah banyak dengan korban di Stadion Kanjuruhan.
Kericuhan ini menimbulkan ratusan korban. Menurut Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, 448 korban ditemukan dalam tragedi tersebut. Sebanyak 125 orang di antaranya meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News