Belum diketahui secara detail indentitas voters yang tidak terima dengan hasil pemungutan suara Waketum PSSI. Namun seperti terlihat dalam unggahan video Instagram @hamka23hamzah, pria tersebut maju ke depan meja Komite Pemilihan sambil berteriak "batal-batal".
Tidak selesai sampai di situ, pria berjas hitam dan bercelana krem tersebut juga memanggil rekannya yang merasa suaranya tidak dihitung sambil menunjuk-nujuk meja Komite Pemilihan. Setelah ditarik oleh pihak keamanan, pria tersebut langsung dihampiri Ketum PSSI terdahulu, Mochamad Iriawan.
"Bohong semua ini berarti (hasil pemilihan Waketum PSSI), asal sebut," kata pria tersebut dengan lantang seusai menjelaskan kepada Iriawan bahwa dirinya dan beberapa rekan pemilih lain sudah memilih Ratu Tisha Destria, tapi namanya tidak disebut saat pemungutan suara.
Situasi mulai mereda setelah Iriawan terlihat menghampiri Komite Pemilihan dan kembali memberi penjelasan kepada para voters yang tidak terima dengan hasil pemungutan suara. Dengan begitu, pemilihan Waketum PSSI periode 2023-2027 terpaksa diulang dan masih berlangsung hingga berita ini diturunkan.
Padahal sebelumnya, terdapat nama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, dan Sekretaris Jendral PSSI, Yunus Nusi, yang terpilih sebagai Waketum PSSI anyar. Saat itu, Zainudin menjadi Waketum I karena mendapat 66 suara, sedangkan Yunus menjadi Waketum II dengan 63 suara. Ratu Tisha Destria gagal menjadi Waketum karena hanya mendapat 41 suara dari 86 voters yang hadir.
Persaingan calon Waketum PSSI diisi oleh 16 nama. Mereka semua adalah Ahmad Riyadh, Ahmad Syauqi Soeratno, Andre Rosiade, Doni Setiabudi, Duddy Sutandi, Fary Djemy Francis, Gede Widiade, Hasani Abdulgani, Hasnuryadi Sulaiman, Juni Ardianto Rachman, Maya Damayanti, Ratu Tisha Destria, Sadikin Aksa, Yesayas Oktavianus, Yunus Nusi, dan Zainudin Amali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News