"Kami sudah MoU dengan Rektor UNS, basecamp latihan rutin dan mess penginapan pemain di lingkungan UNS dan didukung penuh oleh Pak Rektor. Di tempat lapangan Pasoepati Manahan Solo ini dalam rangka homebase dan homeground serta peresmian nama baru Bhayangkara FC menjadi Bhayangkara Solo FC," ujar Istiono.
Sebagai apresiasi atas diterimanya klub Bhayangkara di kota tersebut, mereka pun mengubah nama menjadi Bhayangkara Solo FC. Menurut Istiono, itu dilakukan untuk menumbuhkan semangat generasi muda serta pemain berbakat, khususnya yang berada di Solo.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Penggantian nama ini tak lain adalah suatu wujud penghargaan kami atas dukungan masyarakat setempat yang bersedia menjadikan kota Solo ini sebuah homebase dan homeground baru bagi Bhayangkara Solo FC," papar Istiono.
Perpindahan markas terpaksa dilakukan karena adanya kebijakan PSSI yang memusatkan lokasi kompetisi di Jawa Tengah untuk mencegah penyebaran covid-19. Sebelumnya, Bhayangkara FC bermarkas di Stadion PTIK, Jakarta Selatan.
"Kami berharap dengan kepindahan homebase ini, mari kita bersama-sama membangun persepakbolaan negeri dan Kota Solo tanpa ada persaingan, namun sinergitas yang bersifat membangun. Kita harus terus tumbuh kembangkan," ujar Istiono.