General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, mengatakan bahwa rencana itu bertujuan untuk mematangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan mengidentifikasi potensi kendala yang mungkin muncul saat pertandingan. Sebab, dengan adanya infrastruktur baru di Stadion Kanjuruhan, masih banyak pembaruan SOP yang dibutuhkan.
"Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus melengkapi masukan dan saran teknis dari Tim Mabes Polri. Kami menyadari bahwa dengan infrastruktur yang baru, pembaruan SOP sangat diperlukan," kata Yusrinal, Minggu (13/4/2025).
"Untuk itu, kami juga mempertimbangkan untuk merancang simulasi penyelenggaraan pertandingan yang komprehensif melalui uji coba sebelum laga resmi. Tapi, masih akan kita pertimbangkan untuk waktunya kapan," imbuh pria yang akrab disapa Inal tersebut.
Baca juga: Persija Imbang, Malut United Menang
Inal melanjutkan, Arema FC berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan di Stadion Kanjuruhan. Harapannya, komitmen ini mendapat respons positif dari berbagai pihak.
“Kami berharap, sinergi antara klub, presidium Aremania Utas, aparat keamanan, dan pemerintah daerah akan menciptakan atmosfer pertandingan sepak bola yang kondusif dan aman bagi seluruh suporter dan masyarakat,” bebernya.
Sebagai informasi, tim Mabes Polri telah melaksanakan risk assessment (penilaian risiko) terhadap Stadion Kanjuruhan pada 8-10 April 2025. Setelah itu hasilnya, Stadion Kanjuruhan dinilai dalam kategori 'baik'.
Manajemen Arema FC cukup lega dengan hasil penilaian risiko Stadion Kanjuruhan tersebut. Namun, mereka tidak berpuas diri dan akan terus berkoordinasi untuk memaksimalkan semua aspek penilaian.
"Kami akan terus aktif berkordinasi dengan semua pihak, termasuk Tim Mabes Polri, untuk menyerap semua masukan dan saran teknis demi mendapatkan Standar Operasional Prosedur penyelenggaraan pertandingan yang optimal. Aspek kenyamanan dan keamanan penonton serta seluruh pihak yang terlibat akan menjadi prioritas utama," tutup Inal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
